KOMPAS.com – Politisi Maruarar Sirait siap memberikan saran kepada Presiden Joko Widodo demi menuntaskan kasus tragedi Kanjuruhan.
Maruarar Sirait bakal meminta kepada Joko Widodo agar Tim Gabungan Investigasi Pencari Fakta (TGIPF) bisa terus bekerja.
Pernyataan itu disampaikan Maruarar Sirait saat diundang sebagai salah satu pembicara dalam diskusi dari dengan topik “Rilis Temuan Survei Nasional Indikator Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI pada Minggu (13/11/2022).
Dalam agenda itu turut hadir sebagai pembicara Burhanuddin Muhtadi, Ph.D selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, serta Akmal Marhali yang merupakan anggota TGIPF Kanjuruhan dan Koordinator Save Our Soccer.
Baca juga: Aremania Bentuk Gerakan Gaspol untuk Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Selain itu juga turut hadir juga sebagai pembicara dari perwakilan suporter seperti Diky Soemarmo selaku Ketua The Jakmania serta Ketua Viking Frontline, Tobias Ginanjar.
Ara, sapaan akrab Maruarar, yang hadir dengan pengalamannya sebagai Ketua Steering Committe (SC) Piala Presiden di tahun 2015, 2017, 2018, dan 2019, melihat bahwa kinerja TGIPF dengan rekomendasi-rekomendasinya sudah sangat baik.
Namun, Maruarar menyarankan bahwa TGIPF jangan dulu dibubarkan.
Baca juga: Aremania Bentuk Gerakan Gaspol untuk Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
"Saat nanti saya berkesempatan bertemu dengan Bapak Presiden Jokowi, saya akan sarankan kepada beliau jika TGIPF ini jangan dulu dibubarkan,” kata Maruarar dalam rilis yang diterima Kompas.com.
“Akan tetapi terus diberikan kewenangan mengawal kasus tragedi Kanjuruhan ini sampai selesai diusut," ucap Maruarar.
"Tidak hanya itu, TGIPF juga diharapkan bisa mengawal jalannya pemilihan Ketua PSSI baru,” kata dia lagi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.