Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO - Otopsi Korban, Babak Baru Penyidikan Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 06/11/2022, 07:20 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Otopsi terhadap jenazah kakak beradik, Aremanita Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13), menjadi babak baru dari kasus tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 lalu, yang menewaskan 135 korban jiwa.

Otopsi dilakukan sesuai dengan permintaan sang ayah Devi Athok untuk mendukung proses usut tuntas penyidikan.

Sejumlah petugas bersiap di lokasi otopsi dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) pagi. KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Sejumlah petugas bersiap di lokasi otopsi dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) pagi.
Otopsi dilaksanakan secara tertutup oleh enam dokter forensik yang tergabung dalam Persatuan Dokter Forensik (PDFI) Jawa Timur di Tempat Pemakaman Umum Dusun Patuk Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) pagi.

Proses otopsi yang berlangsung selama 7,5 jam itu dikawal langsung sejumlah pihak, mulai dari pihak kepolisian, Kompolnas, LPSK, TGIPF, Tim Gabungan Aremania, hingga keluarga korban.

Baca juga: Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan: Jangan Dibohongi Lagi, Ini Memang karena Gas Air Mata

Papan penomoran otopsi dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) pagi.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Papan penomoran otopsi dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) pagi.

Selama proses otopsi, tim forensik melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari pemeriksaan luar, pemeriksaan dalam, dan pemeriksaan penunjang.

Kemudian, sampel yang sudah diambil dari proses otopsi akan dilakukan uji laboratorium di tempat dan petugas pengujian laboratorium akan dipilih dari pihak independen.

Kaki petugas Forensik saat melakukan otopsi pada dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) sore.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Kaki petugas Forensik saat melakukan otopsi pada dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) sore.

Menurut Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), hasil otopsi ini akan memberikan gambaran yang lebih luas pada kelanjutan penyidikan sehingga proses keadilan bisa berjalan dengan sebaik-baiknya dan sejelas-jelasnya.

Baca juga: Cak Nun Dukung Aremania Laporkan Tragedi Kanjuruhan ke Mahkamah Internasional

"Ya saya kira seperti itu karena isu yang berkembang bahwa penyebab kematian ini salah satunya adalah gas air mata," ucap Deputi Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhukam RI, Irjen Armed Wijaya.

"Nah ditemukan juga gas air mata yang kedaluwarsa inilah nanti dari otopsi itu semuanya bisa jelas terang benderang, apakah betul seperti itu," ujarnya.

Bagian Psikologi Polda Jatim saat menenangkan keluarga saat pelaksanaan otopsi pada dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) sore.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Bagian Psikologi Polda Jatim saat menenangkan keluarga saat pelaksanaan otopsi pada dua jenazah kakak beradik korban Tragedi Kanjuruhan, Natasya Debi Ramadani (16) dan Naila Debi Anggraini (13) di TPU Dusun Patuk Desa Sukolilo Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu (5/11/2022) sore.

Hasil otopsi memerlukan waktu sekitar 8 pekan. Waktu tersebut merupakan estimasi waktu terlama sehingga ada kemungkinan bisa lebih cepat.

Keluarga, Aremania, dan masyarakat dengan sabar menanti hasil otopsi yang akan menjadi kunci dalam menarik benang merah yang sedang diperjuangkan.

Selain itu, hasil otopsi nantinya juga akan menjadi bukti tambahan yang bisa memengaruhi jalannya peradilan untuk para tersangka nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Kejar Gelar Liga Inggris Keempat, Guardiola Enggan Sesumbar

Man City Kejar Gelar Liga Inggris Keempat, Guardiola Enggan Sesumbar

Liga Inggris
VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024, Bali United Punya Harapan

VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024, Bali United Punya Harapan

Liga Indonesia
Kata Fabregas Usai Bawa Como ke Serie A Liga Italia: Bahagia Luar Biasa...

Kata Fabregas Usai Bawa Como ke Serie A Liga Italia: Bahagia Luar Biasa...

Liga Italia
Tekad Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia

Tekad Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Indonesia
Tottenham Vs Man City, Satu Jalan Pasukan Guardiola Menuju Juara

Tottenham Vs Man City, Satu Jalan Pasukan Guardiola Menuju Juara

Liga Inggris
Kata Luis Enrique soal Mbappe Dicemooh Fans PSG

Kata Luis Enrique soal Mbappe Dicemooh Fans PSG

Liga Lain
Bali United Vs Persib Bandung, Sisi Kerugian di Mata Teco

Bali United Vs Persib Bandung, Sisi Kerugian di Mata Teco

Liga Indonesia
Messi dan Suarez Sehati, Punya Kombinasi Telepati di Inter Miami

Messi dan Suarez Sehati, Punya Kombinasi Telepati di Inter Miami

Liga Lain
IBL 2024, Hans Abraham Onfire, Jawab Keraguan di Prawira Bandung

IBL 2024, Hans Abraham Onfire, Jawab Keraguan di Prawira Bandung

Sports
Kisah Tangisan Shin Tae-yong Usai Perjuangan Indonesia di Playoff Olimpiade

Kisah Tangisan Shin Tae-yong Usai Perjuangan Indonesia di Playoff Olimpiade

Timnas Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Bali United Vs Persib Bandung di Championship Series Liga 1

Jadwal Siaran Langsung Bali United Vs Persib Bandung di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Klasemen Proliga 2024, Evaluasi Wajib Bandung BJB Tandamata

Klasemen Proliga 2024, Evaluasi Wajib Bandung BJB Tandamata

Sports
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Tottenham Vs Man City di Liga Inggris

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Tottenham Vs Man City di Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Barcelona Vs Real Sociedad, Yamal Bawa Barca ke Posisi 2 Salip Girona

Hasil Barcelona Vs Real Sociedad, Yamal Bawa Barca ke Posisi 2 Salip Girona

Liga Spanyol
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ketiga, Arsenal-Man City Bersaing Juara

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ketiga, Arsenal-Man City Bersaing Juara

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com