MALANG, KOMPAS.com - Presiden Arema FC menegaskan komitmen klubnya untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang terjadi 1 Oktober 2022 lalu. Ia juga enggan disebut abai terhadap tragedi pilu ini.
Arema FC mengambil sikap tegas dengan mendukung segala macam upaya pengusutan tuntas tragedi Kanjuruhan yang sudah menewaskan 135 nyawa.
Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, menyampaikan, dukungan tersebut bisa dalam bentuk apa saja.
Langkah pertama yang ditempuh Arema FC adalah dukungan terhadap proses investigasi yang sedang berjalan.
Baca juga: Tes, Formulir, hingga Kuesioner: Cara Arema Hapus Jejak Trauma
Saat ini, sejumlah tim investigasi dari berbagai instansi diturunkan untuk menelusuri fakta di lapangan. Hasilnya belum final. Baru ada penetapan enam tersangka dan rekomendasi perbaikan.
Kesimpulan soal tragedi Kanjuruhan juga belum sepenuhnya terungkap, mulai dari penentuan siapa yang seharusnya paling bertanggung jawab, sampai kebijakan apa yang hendak diambil demi perbaikan sepak bola Indonesia.
Untuk itu, Gilang Widya Pramana akan memberikan dukungan semaksimal mungkin terhadap investigasi tragedi Kanjuruhan.
"Sikap kami sangat jelas, kami berharap investigasi yang komprehensif dan pengusutan secara tuntas agar tragedi ini dapat diungkap secara terang benderang sehingga korban mendapatkan keadilan yang sepenuhnya," katanya.
Baca juga: Ketua Panpel Arema FC Saat Tragedi Kanjuruhan Resmi Ditahan
Ada pula upaya melakukan transformasi sepak bola Indonesia dengan dibentuknya satuan tugas (satgas) yang berisikan perwakilan pemerintah, PSSI, dan Polri.
Rencananya, hasil kerja Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia rampung pada 14 November 2022.
Pembentukan satgas ini sendiri diapresiasi oleh FIFA dan AFC. Bahkan, hasil kerjanya juga akan diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino.
"Arema FC mendukung total perbaikan, pembenahan, dan proses transformasi sepak bola Indonesia yang saat ini bersama-sama sedang dilakukan," ucap Gilang Widya Pramana, pria yang biasa disapa Juragan 99.
"Kami mendukung percepatan transformasi sepak bola indonesia untuk segera menghasilkan roadmap perbaikan masa depan sepak bola indonesia baik secara jangka pendek ini dan bertahap secara jangka panjang nantinya," ucapnya menyambung.
Tak hanya itu, Gilang Widya Pramana menegaskan tak akan berhenti untuk ikut menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap korban luka maupun keluarga korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan.
Ia menolak dikatakan abai dan tidak empati terhadap masalah tersebut.
Adapun Gilang Widya Pramana sempat dikritik saat kedapatan tengah berada di luar negeri beberapa saat lalu. Ia dianggap jalan-jalan.
Anggapan itu lantas dibantah Gilang Widya Pramana. Ia mengaku berada di luar negeri dalam rangka menjalankan roda bisnis yang dimilikinya.
"Beberapa orang menganggap saya tidak peduli dengan tragedi Kanjuruhan. Menuduh saya tidak berduka hanya karena saya masih melanjutkan bisnis dan pekerjaan saya," tutur pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu.
"Kami terus berusaha dan berupaya untuk melanjutkan program tanggap darurat dalam proses pemulihan korban, baik melalui bantuan santunan, bantuan pendidikan, pendampingan hukum dan penanganan trauma," katanya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.