KOMPAS.com - Piala Dunia 1958 di Swedia menandai era keemasan Brasil dan Pele. Brasil untuk pertama kalinya meraih trofi emas Piala Dunia pada periode tersebut.
Pele yang saat itu berusia 17 tahun menjadi salah satu pemain yang mengantarkan Brasil juara Piala Dunia 1958.
Dia mencetak satu-satunya gol untuk Brasil di perempat final Piala Dunia 1958 melawan Wales. Di semifinal, Pele mencetak hattrick dalam kemenangan 5-2 Brasil atas Perancis.
Sementara di final melawan Swedia, Pele membukukan dua gol dan membawa Brasil meraih trofi emas Piala Dunia pertama mereka pada 1958.
Baca juga: Jadwal Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, Kans Mengembalikan Kejayaan
Kontribusinya mengantarkan Brasil menjadi juara Piala Dunia 1958 sekaligus membuat Pele mengukir rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Pele masih menjadi pemain termuda yang mencetak gol sekaligus menjuarai Piala Dunia pada usia 17 tahun 249 hari.
Adapun gol-gol di Piala Dunia 1958 sebenarnya juga membuat Pele memecahkan rekor berusia 28 tahun milik Manuel Rosas (Meksiko).
Sebelum Pele, Rosas merupakan pemain termuda yang mencetak gol pada edisi pertama Piala Dunia 1930. Manuel Rosas mencetak dua gol saat bersuai 18 tahun dan 93 hari.
Baca juga: Carlo Ancelotti Jagokan Brasil dan Perancis Juara Piala Dunia 2022
Penampilannya di Piala Dunia 1958 yang memecahkan rekor Manuel Rosas membuat Pele mulai dijuluki sebagai raja.
“Piala Dunia 1958 pembuka gerbang saya. Saya berada di halaman depan surat kabar dan majalah di seluruh dunia," kata Pele.
"Paris Match memuat berita utama segera setelah kemenangan, mengatakan bahwa ada raja baru. Nama itu melekat, dan saya mulai dipanggil Raja Pele atau, lebih sederhana, raja."
Namun, di balik pencapaian impresif bersama Brasil itu, Pele sejatinya nyaris gagal tampil di Piala Dunia 1958 yang merupakan turnamen internasional pertamanya.
Baca juga: Siapa Pencetak Hattrick Tercepat di Piala Dunia?
Timnas Brasil saat itu datang ke Swedia untuk mengikuti Piala Dunia 1958 didampingi oleh psikolog bernama Joao Carvalhaes.
Carvalhaes mengadakan tes psikologi untuk menganalisis karakteristik individu setiap pemain timnas Brasil.
Dia meminta semua pemain menggambar apa pun yang terlintas dalam pikiran mereka di selembar kertas kosong.