Wasit dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 10 pekan dengan 2 kali KMI dan baru bisa bertugas kembali pada pekan 13 nanti.
Dejan Antonic berharap tindakan tegas ini bisa konsisten dilakukan demi kualitas sepak bola Indonesia yang lebih baik.
“Semoga bisa menghukum semua yang tidak siap dan tidak profesional,“ pungkasnya.
Hukuman pembinaan ini juga mewakili keresahan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares.
Ia sudah mengkritik kepemimpinan perangkat pertandingan sejak Piala Presiden 2022 silam.
Pada pertandingan terakhir melawan Arema FC di Stadion Gelora BJ Habibie Pare-pare, Sabtu (20/8/2022) lalu, ia kehilangan kesabaran dan melakukan protes langsung kepada wasit.
Ia menyoroti wasit yang tidak memberikan respon semestinya terhadap insiden di dalam lapangan.
Ada pelanggaran yang seharusnya diberikan peringatan tegas justru dianggap pelanggaran ringan.
Baca juga: Aji Santoso soal Wasit Borneo FC Vs Persebaya: Masyarakat Bisa Nilai Sendiri...
Namun saat melakukan protes justru ia yang mendapatkan kartu kuning karena dianggap protes terlalu berlebihan.
“Dalam karier pelatih saya, ini pertama kalinya saya mendapatkan kartu kuning atau merah atau apapun itu lah di pertandingan,” ujar pelatih asal Portugal tersebut.
“Kalau kami diperlakukan begini di kandang, bayangkan kami diperlakukan di luar kandang. Saya minta standar yang sama kepada kedua tim,” keluhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.