KOMPAS.com - Persebaya Surabaya menyadari laga berat menanti pada pekan ke-5 Liga 1 2022-2023, Jumat (19/8/2022). Tingkat kesulitan itu tidak hanya datang dari sang lawan, Borneo FC, tetapi karena juga karena mereka harus bermain di Stadion Segiri, Samarinda.
Borneo FC memiliki tren positif dengan mengamankan sembilan poin hasil dari tiga kemenangan dalam empat laga awal.
Mereka kini bertengger di peringkat ke-4 klasemen sementara Liga 1 2022-2023.
Sedangkan, Persebaya masih mencari bentuk permainan terbaik. Mereka baru sekali menang dan dua kali seri dengan torehan lima poin. Tim Bajul Ijo sekarang berada di peringkat ke-12.
Akan tetapi, pelatih Persebaya, Aji Santoso, membawa nuansa optimisme ke dalam tim.
Baca juga: Borneo Vs Persebaya, Andalan Shin Tae-yong Siap Unjuk Gigi
Menurutnya, para pemain harus yakin bisa mencuri poin pada pertandingan tersebut, minimal satu.
"Borneo FC hasilnya bagus di pertandingan terakhir. Namun, di sepak bola itu tidak ada yang tidak mungkin," ujar Aji Santoso.
"Target kami di sana tetap mendapatkan poin, entah satu atau tiga. Yang penting kami harus dapat poin di sana," imbuh pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Namun, Borneo FC bukanlah tuan rumah yang murah hati. Dua klub besar, Arema FC dan Persib Bandung, pulang masing-masing dengan kekalahan 0-3 dan 1-4.
Selain itu, tim besutan Milomir Seslija tersebut juga punya rekor bagus sejak turnamen pramusim Piala Presiden 2022.
Dari tujuh laga kandang, Borneo FC menang lima kali dan kalah dua kali.
Soal rekor, Aji Santoso juga berpendapat bahwa Borneo FC akan jadi lawan sulit.
"Kami akui materi pemain mereka cukup bagus. Mereka juga punya beberapa pemain asing yang kualitasnya bagus," ujar pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
"(Stefano) Lilipaly dan (Jonathan) Bustos itu yang menurut saya harus mendapat perhatian lebih, walaupun kami nanti tidak akan melakukan man-to-man marking," imbuhnya.
Baca juga: Persebaya Vs Madura United: 2 Kekesalan Aji Santoso setelah Bajul Ijo Gagal Menang
Saat ini, Aji santoso fokus pada tim sendiri. Apalagi, ada satu kelemahan besar yang kerap jadi batu sandungan Persebaya untuk mendapatkan hasil maksimal, yaitu bola mati.
Pada pertandingan sebelumnya, kesempatan meraih tiga poin buyar lantaran Madura United mencetak gol dari skema tendangan bebas.
Dengan kata lain, Persebaya sudah kebobolan tiga (dari total empat) yang bersarang melalui bola mati.
"Materi bola-bola set-piece sudah saya berikan. Namun, ini ada sedikit perubahan untuk sepak pojok maupun tendangan bebas. Yang jelas ada perubahan taktis dari pertandingan kemarin dengan laga-laga berikutnya," ujar mantan pelatih Persela Lamongan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.