Covid-19, Mayoritas Klub Liga Super China Tak Bisa Main di Kandang

BEIJING, KOMPAS.com - Sejumlah pertandingan Liga Super China yang akan dimainkan di kota selatan Haikou akan dijadwal ulang karena wabah Covid-19 di pulau tropis itu.

Sementara, sepertiga dari tim liga yang saat ini berbasis di sana tidak dapat pergi untuk sementara waktu, tulis Xinhua pada, Senin (8/8/2022).

Keputusan Asosiasi Sepak Bola China (CFA) berarti bahwa enam tim yang berada di Haikou setelah pertandingan terakhir - Chengdu Rongcheng, Jinmen Tigers, Shandong Taishan, Hebei, Cangzhou Lions, dan Guangzhou - tidak dapat meninggalkan kota untuk saat ini.

Dua pertandingan yang melibatkan enam tim ini yang semula dijadwalkan untuk kemudian di kalender, antara Guangzhou dan Chengdu dan antara Cangzhou dan Shandong, telah dimajukan hingga 12 Agustus 2022 dan masih akan dimainkan di Haikou.

Pertandingan yang tidak melibatkan enam tim tersebut akan tetap berjalan sesuai jadwal namun pertandingan lainnya akan ditunda.

Beijing Guoan, yang akan memainkan pertandingan kandang di Haikou, tidak akan terpengaruh untuk saat ini karena tiga pertandingan berikutnya adalah pertandingan tandang, kata laporan itu.

Liga telah sangat terpengaruh oleh pandemi.

Baca juga: Covid-19, Liga Super China Atur Ulang Laga 6 Klub

Faktanya, mayoritas tim tidak dapat bermain di kandang mereka sendiri sejak akhir musim 2019.

Keputusan itu semakin mengganggu jadwal liga yang telah berjanji untuk bermain sepanjang periode Piala Dunia akhir tahun ini hingga 18 Desember setelah istirahat awal musim panas ini untuk mengakomodasi keterlibatan tim nasional China di Kejuaraan Asia Timur di Jepang.

Ini juga merupakan pukulan terakhir bagi sepak bola China setelah negara itu melepaskan hak untuk final Piala Asia tahun depan.

Kondisi ini disayangkan mengingat Haikou telah ditandai sebagai salah satu dari beberapa tempat netral yang digunakan oleh klub musim ini.

Krisis kesehatan global dan pengejaran strategi nol Covid-19 China, ditambah dengan meningkatnya kesulitan dalam sektor bisnis yang membiayai banyak klub negara itu, telah membuat permainan dalam kekacauan.

Jiangsu FC ditutup tahun lalu, beberapa bulan setelah mereka memenangi gelar Liga Super China 2020.

Chongqing Liangjiang Athletic mengundurkan diri dari CSL dan menghentikan operasinya karena meningkatnya utang pada Mei 2022.

Format kandang dan tandang akan melihat klub yang telah diberikan izin oleh otoritas lokal diizinkan untuk menyelenggarakan pertandingan di stadion mereka sendiri.