"Data yang dikumpulkan selama uji coba online dan offline telah dianalisis dan divalidasi oleh MIT Sports Lab, dengan TRACK di Victoria University secara ilmiah memvalidasi teknologi pelacakan," lanjut pernyataan FIFA.
Baca juga: Mengenal Peraturan Offside dalam Permainan Sepak Bola
Lebih lanjut, FIFA menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan tes lanjutan dalam beberapa bulan mendatang, sebelum benar-benar digunakan pada Piala Dunia 2022 Qatar.
FIFA juga berencana menggelar presentasi di Doha untuk menjelaskan teknis penggunaan teknologi offside semi otomatis kepada seluruh negara peserta Piala Dunia 2022 Qatar.
Dalam penerapannya, teknologi pendeteksi offline semi otomatis akan didukung oleh 12 kamera pelacak yang dipasang di bawah atap stadion.
Kamera itu mampu melacak bola hingga 29 titik data dari setiap pergerakan pemain dengan kecepatan 50 kali per detik.
Adapun data yang dikumpulkan mencakup semua anggota tubuh pemain yang relevan untuk mengambil keputusan offside.
Al Rihla, bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar, juga menjadi elemen penting dalam penerapan teknologi pendeteksi offside semi otomatis ini.
Di dalam bola Al Rihla terpasang sensor inertial measurement unit (IMU) yang berfungsi mengirimkan data ke ruang video dengan kecepatan 500 kali per detik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.