Melihat bola liar di dalam kotak penalti, Pato pun langsung menguasai si kulit bulat dan tembakannya berhasil merusak jala gawang PSM.
PSM Makassar bereaksi dan beberapa kali membangun serangan ke daerah pertahanan Borneo FC. Namun, tekanan tim berjuluk Juku Eja itu belum menghasilkan gol.
Satu peluang emas didapat PSM melalui kerja sama Rizky Eka Pratama dan Everton pada menit ke-30. Akan tetapi, tembakan Everton dari jarak dekat hanya melambung di atas mistar gawang.
PSM Makassar nyaris mencetak gol untuk memperkecil ketertinggalan pada menit ke-54 melalui tendangan Yakob Sayuri.
Namun, tembakan Yakob dari luar kotak penalti mengarah langsung ke pelukan kiper Borneo FC, Angga Saputro.
Peluang emas kembali didapat PSM pada menit ke-60. Everton menerima tendangan bebas dan menggiring bola dari kiri kotak penalti.
Ia melepaskan umpan ke Erwin Gutawa yang tepat berada di depan gawang. Namun, Erwin tak berhasil memanfaatkan peluang tersebut.
Ia gagal mengontrol bola dengan sempurna, sehingga si kulit bulat bisa diambil alih pemain Borneo FC.
Pasukan Pesut Etam balas menyerang melalui pergerakan Pato yang melakukan sprint dari sisi kanan.
Pato membawa bola melewati Dallen Doke hingga byline, sebelum melepaskan tembakan yang membentur kaki kiper PSM.
PSM pada akhirnya berhasil mencetak gol dan memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 berkat gol tendangan bebas Willem Jan Pluim ke pojok kanan gawang Borneo pada menit ke-75.
Bryan Cesar nyaris membawa PSM menyamakan kedudukan pada menit ke-85. Namun, tendangannya bergulir tipis di sisi kiri gawang Borneo FC.
Pertandingan sempat terhenti pada menit-menit terakhir karena ada suatu insiden setelah pemain PSM Makassar Yance Sayuri mendapatkan kartu merah.
Dalam tayangan ulang, Yance Sayuri meluapkan emosinya dengan menendang bola yang mengenai punggung seorang ball boy.
Tidak ada gol lagi yang tercipta pada sisa pertandingan hingga wasit membunyikan peluit panjang tanda berakhirnya laga.