Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Milan Juara Serie A karena Tak Punya “Tamu Istimewa”

Kompas.com - 24/05/2022, 19:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Jurnalis Italia, Andrea Eusebio, berujar bahwa AC Milan bisa juara Liga Italia 2021-2022 karena tak punya banyak “tamu istimewa” layaknya sang pesaing, Inter Milan.

AC Milan memenangi balapan perebutan gelar juara Serie A Liga Italia melawan sang tetangga, Inter Milan.

Tim beralias Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) itu menutup musim di peringkat pertama klasemen Serie A 2021-2022 dengan koleksi 86 poin, alias unggul dua angka dari Inter.

Menurut Andrea Eusebio, jurnalis Alanews yang kerap menjadi analis di Milan TV, Rossoneri bisa juara karena tak punya tamu istimewa. Apa maksudnya?

“Tamu istimewa” yang disebut Andrea Eusebio terkait dengan status pemain "jadi" berstatus bintang di tubuh tim.

“Saya pikir Inter Milan menjalani musim yang sangat bagus. Namun, mungkin mereka terlalu banyak mempunyai pemain besar,” kata Andrea Eusebio kepada Kompas.com, di sela-sela siaran langsung bersama Milan TV guna meliput pesta scudetto AC Milan, Senin (23/5/2022) dini hari WIB.

Baca juga: AC Milan Juara Liga Italia: Kemenangan Data, Cinta Ibra, dan Intuisi Maldini

Dibandingkan dengan AC Milan, skuad Inter saat ini memang lebih banyak dihuni oleh pemain yang sudah kenyang asam garam dan punya reputasi besar, minimal di tanah Italia, sebut saja nama-nama seperti Samir Handanovic, Arturo Vidal, Ivan Perisic, Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, sampai Edin Dzeko.

Menurut Andrea Eusebio yang bermukim di Kota Milano, AC Milan justru memetik keuntungan dari kehadiran sejumlah pemain minim pengalaman di level tertinggi yang masih punya ambisi besar membuktikan diri.

“Di tim ini, Milan, tak ada ‘tamu istimewa’. Ya, tentu ada Zlatan Ibrahimovic. Namun, dia sudah 40 tahun,” kata Andrea Eusebio menyorot komposisi skuad AC Milan.

Ibrahimovic musim ini bukan lagi pemain reguler di susunan sebelas awal Milan lantaran kondisi fisiknya yang mulai menurun. Bek senior, Simon Kjaer juga terlilit cedera parah pada tengah musim.

Baca juga: AC Milan Juara Liga Italia, Raja 26 Tahun 97 Hari yang Tak Disangka

Alhasil, perjalanan Milan menuju scudetto musim ini banyak mengandalkan spirit anak-anak muda macam Pierre Kalulu (21 tahun), Sandro Tonali (22), sampai Rafael Leao (22).

Jarak usia di antara mayoritas penghuni skuad utama yang tak terlalu jauh menjadikan AC Milan sebagai grup yang padu dan bergerak selaras.

“Semua pemain berada pada level yang sama dan semua pemain hanya punya satu tujuan, satu target, dan beginilah mereka memenangi scudetto,” ujar Andrea Eusebio.

Melansir statistik Opta, AC Milan merupakan tim termuda yang pernah menjuarai Serie A, sejak kompetisi kasta teratas Liga Italia ini menghargai sebuah kemenangan dengan tiga angka mulai musim 1994-1995.

Rata-rata usia skuad AC Milan saat ini adalah 26 tahun 97 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com