KOMPAS.com - Menurut pemodelan statistik, AC Milan memiliki kans sebesar 80,6 persen untuk menjadi juara Serie A. Tetapi, Inter Milan percaya keajaiban.
AC Milan sudah sangat dekat dengan scudetto, simbol perisai penanda juara Liga Italia.
Tim beralias I Rossoneri (Si Merah-Hitam) tersebut hanya butuh minimal tambahan satu angka untuk menyegel gelar juara Serie A, kompetisi kasta tertinggi Liga Italia, musim 2021-2022.
Pada pekan ke-38, putaran pamungkas Liga Italia 2021-2022, AC Milan dijadwalkan bertamu ke markas Sassuolo, Stadion Mapei, Minggu (22/5/2022) pukul 23.00 WIB.
Sang pesaing utama di jalur juara, Inter Milan bakal dihadapkan dengan perlawanan Sampdoria di Stadion Giuseppe Meazza.
Baca juga: Syarat AC Milan Juara Liga Italia: Ada 3 Skenario
Statistik berkata AC Milan punya peluang sebesar 80,6 persen untuk menutup musim ini sebagai juara Liga Italia 2021-2022. Sebaliknya, kans Inter "cuma" 19,4 persen.
Pemodelan itu dilakukan oleh Stats Perform yang disuplai data oleh penyedia statistik ternama, Opta.
80.6% - According to the Stats Perform prediction model, Milan currently have 80.6% chance of winning the #SerieA league, against a 19.4% for Inter. Final. pic.twitter.com/AJu9RIq14h
— OptaPaolo ???? (@OptaPaolo) May 17, 2022
Namun, data statistik hanyalah pedoman, bukan penentu hasil akhir di lapangan. Inter Milan meyakini betul hal itu.
Kendati tampak sulit untuk menyalip AC Milan, Inter Milan masih meyakini keajaiban.
“Takdir tak berada di tangan kami, namun kami masih perlu untuk mengalahkan Sampdoria dan kami mesti memperlakukan pertandingan ini secara serius, layaknya laga-laga lain,” kata pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, dalam konferensi pers jelang laga Inter Milan vs Sampdoria.
Baca juga: AC Milan Juara Liga Italia adalah Kisah Mahakarya Sejati
Untuk menjadi juara Liga Italia 2021-2022, Inter Milan butuh raihan kemenangan atas Sampdoria. Itu saja belum cukup.
Anak asuh Simone Inzaghi mesti berharap AC Milan kalah kala bertandang ke rumah Sassuolo.
“Sassuolo adalah tim yang sangat bagus, mereka punya banyak individu bertalenta. Saya memperkirakan akhiran yang sangat terbuka untuk scudetto, posisi zona Eropa, dan degradasi. Sekarang kami di sini, kami harus habis-habisan,” tutur Inzaghi beberapa waktu lalu.
Sang pelatih Inter Milan yakin timnya mampu memberikan sakit hati hebat buat AC Milan yang kini hanya butuh tambahan satu poin untuk mengunci status kampiun Serie A.
Landasan keyakinan Inzaghi adalah akhir dramatis Serie A 1999-2000 yang juga melibatkan dirinya secara langsung.
Waktu itu, Simone Inzaghi yang masih aktif bermain, mengantar Lazio menyabet scudetto seusai menyalip Juventus pada pekan pamungkas Liga Italia!
Baca juga: Hujan Perugia, Kisah Tragedi, dan Simone Inzaghi: Alasan Inter Milan Bisa Bikin AC Milan Sakit Hati
Lazio asuhan Sven Goran Erikson menuju pekan ke-34 (Serie A 1999-2000 masih diikuti 18 tim) dengan bekal 69 poin, selisih dua angka dari sang pemuncak Juventus.
Pada pekan pamungkas, Lazio tanpa kesulitan menekuk Reggina 3-0 dengan Simone Inzaghi muncul sebagai pembuka pesta gol timnya di Olimpico.
Sementara itu, Juventus malah kalah 0-1 di Renato Curi, markas Perugia yang waktu itu lebih mirip kolam renang karena diguyur hujan sangat lebat.
Juventus pun mesti merelakan gelar juara Liga Italia 1999-2000 ke tangan Lazio.
“Tentu, kami tertinggal, jadi kami butuh kemenangan dan mereka kalah. Itu pernah terjadi sebelumnya. Saya juara bersama Lazio ketika kami dua poin tertinggal dan Juventus kalah dari Perugia. Jadi, itu bisa terjadi lagi,” kata Inzaghi yakin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.