Di sisi lain, Singapura bermain dengan formasi 4-2-3-1.
Pelatih timnas U23 Singapura, Nazri Nazir, kali ini juga langsung menurunkan tiga pemain seniornya, yakni Zaiful Nizam, Syharul Sazali, dan Zulfahmi Arifin.
Di lini depan, Nazri Nazir menugaskan pemain berusia 20 tahun, Ziko Chua, untuk menjadi striker tunggal.
Pada awal babak pertama, Thailand langsung mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu.
Baca juga: Lapangan Latihan Timnas U23 Indonesia di SEA Games 2021 Buruk, Apa Tanggapan Menpora?
Tepat pada menit kelima, Mano Polking sempat beradu argumen dengan wasit di pinggir lapangan.
Mano Polking kemungkinan besar mendapat teguran karena warna kemeja yang dia pakai identik dengan jersey wasit maupun hakim garis, yakni hitam.
Mano Polking kala itu terlihat sangat kesal ketika beradu argumen dengan wasit utama dan hakim garis.
Manajer timnas U23 Thailand, Nualphan Lamsam alias Madam Pang, bahkan sempat meninggalkan bangku cadangan untuk menenangkan Mano Polking.
Setelah sekitar satu menit, Mano Polking pada akhirnya memilih mematuhi perintah wasit, yakni memakai rompi berwarna orange.
Hingga menit ke-15, Thailand yang mendominasi dengan 77 persen penguasaan bola masih belum berhasil melepaskan tembakan ke arah gawang.
Baca juga: Rio Fahmi dan Tantangan bersama Timnas U23: Ada Inspirasi di Balik Kritik
Tepat pada menit ke-21, Patrik Gustavsson berhasil lolos dari jebakan offside di kotak penalti Singapura setelah menerima umpan terobosan dari Benjamin Davis.
Namun, Patrik Gustavsson kalah cepat dari kiper Singapura, Zaiful Nizam, yang keluar dari gawangnya untuk menangkap bola.
Memasuki menit ke-30, tempo pertandingan sedikit menurun. Singapura kali ini secara perlahan mulai berhasil keluar dari tekanan Thailand dengan mengandalkan searangan balik.
Tepat pada menit ke-33, Weerathep mencoba peruntungan dengan melepaskan tembakan keras dari lini tengah.
Tembakan Weerathep itu mengarah ke sisi kanan atas gawang Singapura.