Messi perlu menanti selama 412 menit untuk mampu mengemas gol pertamanya di Liga Perancis bersama PSG.
Sepekan setelah duel, melawan Nantes, Messi lantas menciptakan sensasi via torehan hattrick assist kala PSG menang 3-1 di kandang Saint-Etienne, 28 November 2021.
Baca juga: PSG Vs Marseille: Keseringan Jalan Kaki, Messi Disebut Cocok Jadi Pengembara
Atraksi Messi di Stade Geoffroy-Guichard itu bak menjadi rangkuman ideal soal kontribusi positif Messi terhadap perjalanan PSG menuju titel juara Liga Perancis ke-10 mereka.
Namun, sebelum lebih lanjut membahas bagaimana Messi memukau kompetisi teratas Perancis dengan rangkaian assist, ada momen pahit yang menodai keberhasilan PSG menjuarai Ligue 1 2021-2022.
Keretakan hubungan PSG dengan suporter yang terwakili lewat kelompok CUP (Collectif Ultras Paris) adalah pengalaman pahit kesekian Messi kala melakoni musim debut di Liga Perancis.
Messi yang selama 17 musim membela Barcelona terbiasa dengan sanjung puji dan penghormatan berdiri, tiba-tiba harus menerima caci maki.
Siulan penghinaan tanpa henti diterima Messi kala berlaga membela PSG dalam laga kandang kontra Bordeaux pada pekan ke-28 Ligue 1 di Parc des Princes 13 Maret silam.
Messi dan Neymar adalah bintang PSG yang mendapatkan siulan paling keras dari fan tiap kali melakukan kontak dengan bola.
Dari sekian bintang mahal PSG, hanya Kylian Mbappe yang tak mendapat perlakuan “keras” dari kelompok ultras.
Baca juga: Akhirnya Trio Messi, Neymar, Mbappe Cetak Gol Bersama-sama...
Pangkal dari kemarahan fan di laga kandang versus Bordeaux itu adalah langkah prematur PSG dua kompetisi piala.
PSG yang dipenuhi jajaran bintang mahal tersingkir pada fase 16 besar Piala Perancis dan Liga Champions.
Laga PSG vs Bordeaux pun dijadikan fan, khususnya kelompok ultras sebagai momen protes dan menumpahkan kemarahan.
RMC Sport melaporkan, laga PSG vs Bordeaux itu sampai perlu dikawal oleh 250 polisi, guna mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan.
Setelah gagal di Liga Champions dan Piala Perancis, titel juara Liga Perancis menjadi satu-satunya kesempatan PSG untuk menyelamatkan musim, serta memberi penghiburan untuk diri sendiri dan suporter.
Dalam etape terakhir menuju pemastian status kampiun PSG, Messi punya peran besar.