KOMPAS.com - Kebersamaan Chelsea dan Roman Abramovich yang sudah terjalin sejak 2003 diperkirakan akan berakhir dalam waktu dekat.
Sebab, Roman Abramovich kini disebut ingin segera menjual seluruh asetnya di Inggris, termasuk Chelsea, sebelum dibekukan oleh pemerintah setempat.
Abramovich terus mendapat tekanan setelah presiden Rusia, Vladimir Putin, mengerahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Tekanan itu tidak lepas dari kedekatan Abramovich dengan Putin.
Abramovich sebenarnya sudah menyerahkan kepengurusan Chelsea ke para wali yayasan amal klub pada Sabtu (26/2/2022) waktu setempat.
Baca juga: Piala FA: Ketika Tuchel Murka Usai Ditanya soal Abramovich dan Perang Rusia-Ukraina...
Namun, keputusan itu tidak mengurangi tekanan ke Abramovich.
Miliarder asal Rusia itu kini justru terancam kehilangan seluruh asetnya di Inggris.
Tidak hanya itu, Roman Abramovich dikabarkan juga akan dicekal oleh pemerintah Inggris dalam waktu dekat.
Dua faktor itulah yang dilaporkan menjadi alasan Abramovich ingin segera menjual Chelsea.
Dikutip dari situs media asal Swiss, Blick, Abramovich ternyata sudah menawarkan Chelsea ke miliarder asal negara tersebut, Hansjorg Wyss.
Hansjorg Wyss secara terbuka mengaku sudah berkomunikasi dengan Abramovich terkait harga jual Chelsea.
Meski belum menemui kata sepakat, Hansjorg Wyss terlihat sangat percaya diri negosiasi dengan Abramovich akan rampung dalam waktu dekat.
Baca juga: Roman Abramovich Disebut Bantu Upaya Perdamaian Rusia-Ukraina
Kepercayaan diri itu terlihat dari rencana Wyss yakni membeli Chelsea bersama konsorsium yang terdiri dari enam hingga tujuh investor
"Sama seperti oligarki lainnya, Abramovich sedang panik. Dia ingin menjual semua asetnya di Inggris," kata Wyss dikutip dari situs Blick.
"Saya dan tiga orang lainnya menerima penawaran pada hari Selasa untuk membeli Chelsea dari Abramovich," ujar Wyss.