KOMPAS.com - Para wali amanat Yayasan Amal Chelsea tidak otomatis menerima "mandat" dari pemilik klub Roman Abramovich. Tokoh-tokoh di badan amal The Blues tersebut tak ingin melanggar aturan Pemerintah Inggris dengan mengambil alih kendali Chelsea.
Roman Abramovich menyerahkan kendali kubu Stamford Bridge tersebut ke para wali amanat Yayasan Amal Chelsea pada Minggu (27/2/2022).
"Saya percaya sekarang ini mereka berada di posisi terbaik untuk menjaga kepentingan klub, pemain, staff, dan fans," tulis penggalan pernyataan resmi Abramovich lewat situs resmi klub.
Sementara, keputusan sepak bola, terkait transfer dan kontrak para pemain, akan terus dilakukan oleh direktur klub, Marina Granovskaia, dan juga penasihat teknis Petr Cech.
Granovskaia merupakan kolega dekat oligark asal Rusia tersebut dan juga pegawai perusahaan Abramovich lainnya, Millhouse Capital.
Berbagai media di Inggris Raya mengatakan ini adalah cara Abramovich untuk melindungi Chelsea setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Abramovich disebut punya hubungan "bak ayah dan anak" dengan sang presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Roman Abramovich Mau Lepas Chelsea? Miliarder Swiss Siap Beli
Akan tetapi, Abramovich juga tak menyebut dalam pernyataan tersebut bahwa ia akan menjual klub.
Sehingga, para wali amanat Yayasan Chelsea itu pun meminta kejelasan dari Pemerintah Inggris apakah tindakan mereka mengambil alih klub akan legal di mata hukum amal Inggris.
Mereka yang menjadi wali amanat tersebut adalah chairman Chelsea Bruce Buck, pelatih kepala tim wanita Emma Hayes, dan ketua Badan Atletik Dunia, Lord Sebastien Coe.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.