Namun, meredam kesolidan Fabinho di jantung permainan Liverpool bakal menjadi kunci utama N'Golo Kante dan Jorginho untuk mengendalikan permainan dan menyerahkan tugas akhir kepada barisan pemain serang yang silih berganti masuk papan skor.
Hasil akhir bisa ditentukan lewat momen-momen di ujung pertandingan, atau jangan kaget bila juaranya lahir melalui adu penalti.
Chelsea vs Liverpool 45-55
Ada selection headache buat Thomas Tuchel. Sebagai contoh, siapa yang bakal menjadi kiper di final, mengingat sejauh ini, Kepa Arrizabalaga tampil oke di Piala Liga.
Namun, Tuchel memperlihatkan bahwa dia tidak akan membiarkan sentimen memengaruhi pilihannya. Di final Piala Dunia Antarklub, ia memilih Edouard Mendy sebagai kiper meskipun Kepa tampil di semifinal.
Persoalan ada di lini depan karena kualitas peluang Chelsea tak luar biasa (terlihat dari catatan expected goals/xG mereka yang berada di kisaran 1 per laga) dan tak sebaik Liverpool.
Baca juga: Alasan Klopp Tak Akan Pakai Jas di Final Piala Liga Inggris Chelsea Vs Liverpool
Wajar kalau kemudian Tuchel berusaha melakukan perombakan dengan mencadangkan Romelu Lukaku dan memainkan Kai Havertz yang ditopang oleh dua gelandang serang.
Di sisi Liverpool, mereka punya opsi berlebih di lini depan. Ini membuat mereka layak diandalkan menjadi juara. Terlebih, kualitas peluang yang mereka hasilkan juga impresif.
Dalam dua laga terakhir di Premier League, xG mereka mencapai rata-rata 4,24. Namun, Liverpool acap kerepotan jika berada dalam fase transisi menyerang ke bertahan.
Chelsea bisa memanfaatkannya dengan memainkan counter attack melawan Liverpool di final Piala Liga Inggris kali ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.