Dari tiga laga yang dilakoni Andriy Shevchenko dkk, dua di antaranya berlangsung di Donbass Arena, masing-masing saat menghadapi Perancis pada 15 Juni dan Inggris selang empat hari kemudian. Keduanya berakhir dengan kekalahan untuk Shevchenko dkk.
Timnas Ukraina pada akhirnya gagal lolos ke babak selanjutnya.
Selain menjadi kandang tim tuan rumah, Donbass Arena di Donetsk juga jadi saksi keberhasilan timnas Spanyol mengempaskan Perancis di perempat final serta Portugal di semifinal.
Pada akhir turnamen, Spanyol sukses menjadi juara usai mengalahkan Italia dalam final yang dihelat di Kiev.
Nasib Shaktar pasca-kemerdekaan Donetsk?
Kondisi politik yang terjadi di Ukraina sejak 2014 bisa dibilang turut berdampak ke kompetisi sepak bola di sana.
Setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014, ada dua klub dari wilayan tersebut yang tak lagi bertanding di sistem kompetisi Ukraina. Keduanya adalah FC Sevastopol and Tavriya Simferopol.
Nama terakhir adalah klub pertama yang menjuarai Liga Primer Ukraina saat pertama dirintis pada 1992. Tavriya Simferopol juga jadi satu-satunya klub selain Shaktar Donetsk dan Dynamo Kiev yang mampu menjuarai Liga Primer Ukraina.
Sementara itu, sampai saat ini belum diketahui langkah yang akan diambil Shakhtar pasca-deklarasi kemerdekaan Donetsk.
Baca juga: Pesona Shakhtar Donetsk yang Mulai Pudar
Tak jelasnya nasib Shaktar tentu saja jadi keprihatinan tersendiri bagi direktur klub tersebut, Darijo Srna.
"Setiap hari saya berdoa supaya bisa kembali ke rumah," kata Srna kepada Marca.
Seperti nasib klubnya, Srna juga tak pernah lagi menginjakkan kakinya di Donetsk sejak 2014.
"Semua barang saya masih ada di sana. Saya pikir konflik akan berakhir lebih cepat," ucap mantan punggawa timnas Kroasia itu.
Kesedihan mendalam Srna akan kondisi di Donetsk bisa dimengerti jika melihat masa lalu. Ia lahir dan besar di Kroasia, negara yang pernah jadi lokasi konflik saat pecahnya Yugoslavia.
Karena itu, ia berharap krisis di Donetsk dan Luhanks tak berlangsung lama.
"Ini kedua kalinya saya mengalami (perang) dalam hidup saya, jadi saya bisa yakin untuk mengatakan bahwa kesehatan dan kedamaian adalah dua hal terpenting yang bisa kita miliki. Anak-anak harus kembali ke sekolah," ucap Srna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.