Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Donetsk, Kota Separatis yang Jadi Kandang Timnas Ukraina di Euro 2012

KOMPAS.com - Wilayah Donetsk belakangan ini menjadi sorotan seiring memanasnya konflik Ukraina-Rusia.

Donetsk adalah satu dari dua wilayah di Ukraina Timur yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia sejak 2014. Satu wilayah lainnya bernama Luhansk.

Belum lama ini, kelompok separatis yang menguasai Donetsk dan Luhanks memproklamirkan kemerdekaannya dari Ukraina.

Tindakan itu mendapat respons beragam dari megara-negara di dunia. Negara-negara barat yang dimotori Amerika Serikat mengecam hal itu, tapi tidak demikian dengan Rusia dan beberapa sekutunya.

Terlepas dari konflik yang terjadi, Donetsk merupakan nama yang cukup familiar di telinga penggemar sepak bola.

Kota utama di wilayah Donetsk dulunya adalah markas dari salah satu klub raksasa dan tim tersukses di Liga Primer Ukraina, Shakhtar Donetsk.

Dalam sejarah persepak bolaan Ukraina, pemegang 13 gelar juara Liga Primer Ukraina itu punya rivalitas yang kuat dengan tim Ibu Kota, Dynamo Kiev.

Sejak 2014, Shakhtar terpaksa jadi musafir karena kotanya dianggap tidak aman untuk aktivitas sepak bola. Akibatnya, Shakhtar terpaksa berkandang di beberapa kota lain di Ukraina.

Kendati jauh dari kampung halaman, prestasi Shakhtar masih stabil. Mereka masih mampu menjuarai Liga Premier Ukraina selama empat musim beruntun, tepatnya dari musim 2016-2017 sampai dengan 2019-2020.

Tiga musim pertama bahkan disertai dengan keberhasilan mengawinkan gelar liga dengan gelar Piala Ukraina.

Venue Euro 2012

Kendati menjadi wilayah yang ingin memisahkan diri, Donetsk bukanlah wilayah yang dianaktirikan dan tertinggal dalam pembangunan, setidaknya jika kita mengacu ke dipilihnya Donetsk sebagai salah satu venue Euro 2012.

Sebagai informasi, wilayah yang mampu menjadi venue ajang olahraga internasional biasanya adalah daerah yang infrastrukturnya sudah memenuhi standar yang ditetapkan organisasi penyelenggara.

Saat perhelatan Euro 2012, Ukraina menjadi tuan rumah bersama dengan Polandia. Ada empat kota yang dipilih menjadi venue, empat di Polandia dan empat di Ukraina. Di Ukraina, Donetsk menjadi satu dari empat kota, selain Kiev, Lviv dan Kharkiv.

Donetsk berjarak sekitar 750 kilometer dari Kiev. Arena pertandingan di sana berlokasi di Donbass Arena, sebuah stadion berkapasitas 52.187 tempat duduk.

Peran Donetsk saat Euro 2012 tidak cuma sekedar jadi venue tapi juga sempat jadi kandang timnas Ukraina di babak penyisihan.

Dari tiga laga yang dilakoni Andriy Shevchenko dkk, dua di antaranya berlangsung di Donbass Arena, masing-masing saat menghadapi Perancis pada 15 Juni dan Inggris selang empat hari kemudian. Keduanya berakhir dengan kekalahan untuk Shevchenko dkk.

Timnas Ukraina pada akhirnya gagal lolos ke babak selanjutnya.

Selain menjadi kandang tim tuan rumah, Donbass Arena di Donetsk juga jadi saksi keberhasilan timnas Spanyol mengempaskan Perancis di perempat final serta Portugal di semifinal.

Pada akhir turnamen, Spanyol sukses menjadi juara usai mengalahkan Italia dalam final yang dihelat di Kiev.

Nasib Shaktar pasca-kemerdekaan Donetsk?

Kondisi politik yang terjadi di Ukraina sejak 2014 bisa dibilang turut berdampak ke kompetisi sepak bola di sana.

Setelah aneksasi Krimea oleh Rusia pada 2014, ada dua klub dari wilayan tersebut yang tak lagi bertanding di sistem kompetisi Ukraina. Keduanya adalah FC Sevastopol and Tavriya Simferopol.

Nama terakhir adalah klub pertama yang menjuarai Liga Primer Ukraina saat pertama dirintis pada 1992. Tavriya Simferopol juga jadi satu-satunya klub selain Shaktar Donetsk dan Dynamo Kiev yang mampu menjuarai Liga Primer Ukraina.

Sementara itu, sampai saat ini belum diketahui langkah yang akan diambil Shakhtar pasca-deklarasi kemerdekaan Donetsk.

Tak jelasnya nasib Shaktar tentu saja jadi keprihatinan tersendiri bagi direktur klub tersebut, Darijo Srna.

"Setiap hari saya berdoa supaya bisa kembali ke rumah," kata Srna kepada Marca.

Seperti nasib klubnya, Srna juga tak pernah lagi menginjakkan kakinya di Donetsk sejak 2014.

"Semua barang saya masih ada di sana. Saya pikir konflik akan berakhir lebih cepat," ucap mantan punggawa timnas Kroasia itu.

Kesedihan mendalam Srna akan kondisi di Donetsk bisa dimengerti jika melihat masa lalu. Ia lahir dan besar di Kroasia, negara yang pernah jadi lokasi konflik saat pecahnya Yugoslavia.

Karena itu, ia berharap krisis di Donetsk dan Luhanks tak berlangsung lama.

"Ini kedua kalinya saya mengalami (perang) dalam hidup saya, jadi saya bisa yakin untuk mengatakan bahwa kesehatan dan kedamaian adalah dua hal terpenting yang bisa kita miliki. Anak-anak harus kembali ke sekolah," ucap Srna.

https://bola.kompas.com/read/2022/02/24/18000008/donetsk-kota-separatis-yang-jadi-kandang-timnas-ukraina-di-euro-2012

Terkini Lainnya

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke