Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora Tekankan Beda Pemahaman Naturalisasi Dulu dan Sekarang

Kompas.com - 10/02/2022, 21:12 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menpora Zainudin Amali kembali menekankan perbedaan proses naturalisasi sekarang ini ketimbang yang telah terjadi di sepak bola Indonesia sebelum-sebelumnya.

Dua pemain berbasis di Eropa, Jordi Amat serta Sandy Walsh, siap memperkuat timnas Indonesia pada tahun ini.

Amat merupakan mantan bek tengah Swansea City berusia 29 tahun yang kini memperkuat KAS Eupen di Liga Belgia.

Sementara, Sandy Walsh adalah bek kanan klub Belgia KV Mechelen berusia 26 tahun.

Berkas lengkap kedua pemain tersebut dilaporkan sudah berada di Kemenpora setelah keduanya bersedia menjadi warga negara Indonesia.

Mereka akan menjadi pemain-pemain terkini yang bakal menjalani proses naturalisasi demi membela timnas Indonesia.

Baca juga: Percaya Penilaian Shin Tae-yong, Alasan Pemerintah Kebut Proses Naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat

Akan tetapi, Menpora Amali kembali menekankan bahwa pengertian naturalisasi kini berbeda dari definisi sebelumnya. Sejauh ini telah ada 35 pemain yang telah menjalani proses naturalisasi.

"Saya tentu berhati-hati dalam melakukan naturalisasi ini karena saya pernah sampaikan, kami hanya akan melakukan naturalisasi kalau benar-benar terpaksa dan bukan untuk jangka pendek," tuturnya seusai memimpin rapat percepatan naturalisasi pemain di Kemenpora pada Kamis (10/2/2022).

"Yang kami inginkan adalah membangun sepak bola nasional sesuai dengan Inpres Nomor 3 tahun 2019 soal percepatan pembangunan sepak bola nasional."

"Kita utamakan pembinaan."

Beto Goncalves saat membela timnas Indonesia. Dia merayakan gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uni Emirat Arab pada pertandingan babak 16 besar Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, 24 Agustus 2018. TABLOID BOLA/HERKA YANIS PANGARIBOWO Beto Goncalves saat membela timnas Indonesia. Dia merayakan gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uni Emirat Arab pada pertandingan babak 16 besar Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, 24 Agustus 2018.

Menpora dan jajaran tampak belajar dari kesalahan-kesalahan sebelum di mana status warga negara Indonesia diberikan kepada para pemain asing berumur yang sudah lewat masa primanya dalam bermain bagi timnas.

Sebut saja Beto Goncalves, Bio Paulin, dan Otavio Dutra.

Sementara, pemain naturalisasi terakhir, Marc Klok, bahkan belum dapat bermain bagi timnas karena ia tidak bisa membuktikan punya garis keturunan Indonesia dari kakek-neneknya.

Baca juga: Belum Bisa Bela Timnas Indonesia, Marc Klok Kecewa dan Tak Sabar Wujudkan Mimpi

Namun, kali ini Menpora bakal mendukung penuh proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh karena dua alasan utama selain karena mereka punya darah Indonesia.

Pertama, Menpora mengatakan kedua pemain tersebut dibutuhkan untuk mengangkat posisi Indonesia di ranking FIFA.

"Sekarang kita ingin perbaiki peringkat timnas di ranking FIFA, sehingga mau tidak mau harus membutuhkan timnas yang kuat," lanjut Menpora.

"Sekarang ini (timnas) akan membutuhkan dukungan para pemain naturalisasi yang terseleksi."

Jordi Amat merayakan gol ke gawang Barcelona pada 9 Maret 2019 saat dirinya masih memperkuat Rayo Vallecano di ajang Liga Spanyol. Amat sekarang menjadi target naturalisasi PSSI agar bisa memperkuat timnas Indonesia.AFP/LLUIS GENE Jordi Amat merayakan gol ke gawang Barcelona pada 9 Maret 2019 saat dirinya masih memperkuat Rayo Vallecano di ajang Liga Spanyol. Amat sekarang menjadi target naturalisasi PSSI agar bisa memperkuat timnas Indonesia.

Kemudian, para pemain tersebut dibutuhkan langsung oleh sang pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

"Mereka harus benar-benar berdarah Indonesia paling tidak kakek-neneknya dari Indonesia dan secara teknis dibutuhkan, benar-benar dibutuhkan," tuturnya lagi.

"Jadi, yang mempertanggung jawabkan pilihan ini secara teknis adalah pelatih sementara federasi bertangung jawab secara administrasi. Tugas Pemerintah adalah mempercepat proses ini."

"Pemerintah akan membantu proses secara administrasi. Tetapi, yang menyiapkan administrasi adalah federasi (PSSI) dengan menjangkau, menelusuri, dan secara administrasi  memastikan bahwa mereka berdarah Indonesia."

Baca juga: Dukacita Andik Vermansah untuk Ahmad Afi, Bakat Muda yang Ingin Bela Timnas dan Persebaya

"Kemudian, secara teknis (pemain-pemain tersebut) adalah rekomendasi dari pelatih STY. Jadi, yang mempertanggung jawabkan secara teknis adalah pelatih dan penanggung jawab administrasi adalah federasi."

"Tugas pemerintah adalah mempercepat proses ini."

Pelatih Shin Tae-yong pun mengutarakan alasannya secara spesifik merekomendasikan nama Jordi Amat dan Sandy Walsh adalah karena mereka merupakan starter di tim masing-masing.

"Saya pikir dua orang tersebut akan membantu timnas dan sepak bola Indonesia," ujar STY.

Menpora pun mempertegas dua alasan pihaknya siap membantu percepatan proses naturalisasi Amat dan Walsh.

"Kami tanyakan ke pelatih STY dengan keputusannya, di samping mereka itu ada keturunan darah Indonesia dan yang kedua secara teknik mereka bagus karena bermain di liga utama Eropa," ujar Amali lagi.

"Itu yang menjadi alasan. Coach STY menyampaikan dia tidak mau sekadar naturalisasi kalau kualitasnya tidak bagus."

"Jadi, disampaikan ini juga bisa memberikan efek agar generasi yang di bawah terangkat dan terpacu dengan bergabungnya mereka di timnas. Karena, tujuan kami ingin membantu sepak bola Indonesia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com