Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukuman 4 Pemain Garuda Jadi Ironi Apresiasi PSSI kepada Tuan Rumah Singapura

Kompas.com - 01/01/2022, 23:24 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PSSI memberikan reaksi keras terhadap keputusan Pemerintah Singapura yang melarang Victor Igbonefo, Elkan Baggot, Rizky Ridho dan Rizky Dwi turun di leg kedua Final Piala AFF 2020 melawan Thailand, Sabtu (1/1/2022) malam.

Keempatnya dilarang main karena melakukan pelanggaran sistem bubble. Larangan ini mengundang protes sebab dirasa tidak sesuai dengan prosedur yang baik dan benar.

Protes pertama adalah masalah pemberitahuan yang terlalu mendadak, yakni Jumat (31/12/2021) sebelum laga.

Padahal, pelanggaran yang dipermasalahkan sudah terjadi sejak tanggal 23 Desember 2021. menurut rilis dari PSSI, informasi itu pun diberikan melalui surat elektronik tanpa kop surat.

Baca juga: Alasan Empat Pemain Timnas Indonesia Dilarang Tampil di Leg 2 Final Piala AFF

PSSI mengaku telah bertanggung jawab atas kelalaian tersebut sebelum ini dengan membayar denda yang diberikan kepada AFF sesuai dengan aturan berlaku.

Nyatanya, Pemerintah Singapura tidak mencabut larangan tersebut dan para pemain bersangkutan tetap berpartisipasi pada leg pertama final.

Kasus larangan ini benar-benar membuat PSSI kecewa. Sebab, sejak awal Piala AFF 2020 Indonesia berusaha menghormati Pemerintah Singapura sebagai tuan rumah.

Padahal beberapa peraturan diakui memang merugikan Indonesia seperti soal karantina kedatangan Elkan Baggot dan Egy Maulana Vikri. Pun juga dengan menu makanan yang dianggap tak cocok bagi atlet level elite.

Baca juga: Piala AFF 2020: Sampai Kau Bisa, Indonesia!

Namun, PSSI tetap berusaha untuk tetap kooperatif sebagai bentuk apresiasi kepada pihak penyelenggara.

“Selama ini kita melihatnya demikian, karena yang berat bagi Federasi Sepakbola Singapura aturan hukum di Singapura itu sangat tegas disiplin dan dan tidak pandang bulu,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi saat ditemui wartawan pada Senin (28/12/2021).

“Itu yang terkadang membuat ada sedikit kendala-kendala tetapi sampai saat ini berjalan sangat lancar,” imbuhnya.

Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana (kanan) menyerahkan bonus apresiasi kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi (kiri) karena Timnas Indonesia melaju ke final Piala AFF 2020 melawan Thailand.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana (kanan) menyerahkan bonus apresiasi kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi (kiri) karena Timnas Indonesia melaju ke final Piala AFF 2020 melawan Thailand.

Akan tetapi, pujian tersebut berubah menjadi sentimen negatif kurang dari sepekan kemudian.

PSSI mengaku sangat kecewa terhadap keadaan yang memaksa empat pemain timnas tak bisa turun.

"Kita tidak habis pikir dengan Pemerintah Singapura terkait kejadian ini," kata Yunus Nusi di rilis yang diterima Kompas.com sebelum laga leg kedua final bergulir.

"Kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain tersebut melanggar aturan bubble pada 23 Desember lalu. Kami sudah membayar denda itu. Kok sekarang secara mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bermain nanti malam."

Yunus menegaskan Aturan ini sangat aneh. Sebab, saat laga pertama (29/12/2021) Elkan Baggott dan Rizky Ridho bisa bermain. Dua pemain lain juga tidak ada masalah.

Sekjen Yunus Nusi dan timnya yang berada di Singapura dilaporkan bergerak mengajukan banding terhadap keputusan pemerintah Singapura.

Tidak hanya kepada Pemerintah Singapura, PSSI juga membuka komunikasi dengan Sekjen AFF mengenai masalah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com