Pelatih asal Jepang tersebut mampu mengkombinasikan filosofi sepakbola Singapura dengan etos kerja tinggi khas Negeri Samurai.
Hasilnya. permainan Ikhsan Fandi dkk begitu rapi dan disiplin.
Selain itu, di bawah asuhannya, pemain Singapura mampu mengimplementasikan instruksi yang dia berikan dengan akurasi sangat tinggi.
Baca juga: Jaino Matos: Shin Tae-yong Permak Ulang Wajah Garuda Sampai Bagian Terkecil
Sehingga, pertandingan berjalan sesuai dengan keinginannya dan permainan The Lions lebih efektif dan efisien.
Status Singapura Sebagai Tuan Rumah
Status tuan rumah memberikan banyak motivasi bagi Ikhsan Fandi dkk untuk mematok kemenangan sebagai harga mati.
Jelas, mereka tidak ingin mengemban malu di depan pendukungnya sendiri.
Motivasi ini bakal menjadi pembeda besar pada laga leg kedua nanti. Semakin tinggi semangat yang dimiliki pemain, akan semakin tinggi pula upaya yang para pemain keluarkan untuk memetik kemenangan.
Singapura dipastikan bermain dengan totalitas demi bisa merebut tiket final dari Indonesia.
Faktor Fisik Bisa Jadi Batu Sandungan Indonesia
Banyak yang yakin Tim Garuda akan memenangi duel lawan Singapura dengan kembali memperagakan permainan intensitas tinggi seperti lawan Malaysia, Kamboja dan Laos.
Namun, patut diingat permainan intensitas tinggi khas Shin Tae-yong sangat menguras fisik pemain.
Sedangkan, Piala AFF ini sangat padat dari sisi jadwal pertandingan. Sehingga, fisik Rachmat Irianto dkk tidak sesegar saat dua pertandingan awal fase penyisihan grup.
Shin Tae-yong berusaha menyiasati dengan melakukan rotasi dan menurunkan intensitas pertandingan.
Namun, bermain lima kali berturut-turut dengan jeda dua hari tentu membuat keletihan menumpuk.