Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Indonesia Tidak Boleh Lengah Kontra Singapura di Semifinal Piala AFF 2020

Kompas.com - 25/12/2021, 09:35 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menyongsong leg kedua semifinal Piala AFF 2020 melawan Singapura dengan rasa penuh optimis di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (25/12/2021) malam.

Tim Garuda akan bermain habis-habisan untuk mengamankan tiket ke babak final Piala AFF.

Bermodalkan rekor apik di fase penyisihan grup dan hasil imbang di leg pertama, Indonesia cukup percaya diri untuk bisa lolos ke partai pamungkas.

Meskipun peluang Indonesia terbuka lebar, hal tersebut masih di atas kertas dan tidak lantas menjadi jaminan untuk menang.

Sebab, motivasi tuan rumah untuk lolos ke babak final juga tidak kalah besarnya.

Baca juga: Wajah-wajah Berbeda Timnas Indonesia Versi STY di Piala AFF

Tim Garuda wajib waspada sebab pada semifinal kali ini tidak ada aturan gol kandang tandang. Sehingga siapapun pemenangnya akan otomatis lolos ke babak final.

Berikut beberapa alasan lain Indonesia tidak boleh lengah pada leg kedua nanti:

Singapura Siapkan Ledakan di Leg Kedua

Pemain timnas Singapura, Ikhsan Fandi, berduel dengan bek Indonesia, Elkan Baggott, dalam laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Laga timnas Singapura vs Indonesia digelar di National Stadium Singapura pada 22 Desember 2021.AFP/GETTY IMAGES/YONG TECK LIM Pemain timnas Singapura, Ikhsan Fandi, berduel dengan bek Indonesia, Elkan Baggott, dalam laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020. Laga timnas Singapura vs Indonesia digelar di National Stadium Singapura pada 22 Desember 2021.

Shin Tae-yong bukanlah satu-satunya yang memiliki ide menyimpan tenaga untuk leg kedua. Indikasi hal itu bisa dilihat dari formasi Singapura di leg pertama.

Pada leg pertama, Tatsuma Yoshida menggunakan formasi 5-3-2 yang menggunakan tiga bek di belakang, sama seperti 5-4-1 pilihan Shin Tae-yong.

Dari formasi tersebut, terlihat bawah kedua pelatih memang sengaja fokus pada pertahanan sehingga mengorbankan sebagian intensitas permainan mereka.

Baca juga: Indonesia dan Kenangan Semifinal II Piala AFF 2016: Dramatis, Penuh Duka, dan Bikin Kesal!

Banyak yang memprediksi Indonesia akan tampil meledak di leg kedua. Namun, Singapura juga jelas menyiapkan kejutannya sendiri.

Sehingga, tim Garuda harus siap dengan semua kejutan yang disiapkan The Lions.

Kecerdikan Pelatih Tatsuma Yoshida

Pelatih timnas Singapura, Tatsuma Yoshida (tengah), sedang memberi instruksi kepaada Faris Ramli (kiri) dan M. Anumanthan (kanan) pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2020 melawan Timor Leste di Stadion Nasional Singapura, Selasa (14/12/2021). Terdekat, timnas Singapura asuhan Tatsuma Yoshida dijadwalkan menghadapi Indonesia pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020, Rabu (22/12/2021).AFP/ SUHAIMI ABDULLAH Pelatih timnas Singapura, Tatsuma Yoshida (tengah), sedang memberi instruksi kepaada Faris Ramli (kiri) dan M. Anumanthan (kanan) pada laga ketiga Grup A Piala AFF 2020 melawan Timor Leste di Stadion Nasional Singapura, Selasa (14/12/2021). Terdekat, timnas Singapura asuhan Tatsuma Yoshida dijadwalkan menghadapi Indonesia pada leg pertama semifinal Piala AFF 2020, Rabu (22/12/2021).

Penampilan apik Singapura sejauh ini tidak lepas dari peran pelatih Tatsuma Yoshida.

Pelatih asal Jepang tersebut mampu mengkombinasikan filosofi sepakbola Singapura dengan etos kerja tinggi khas Negeri Samurai.

Hasilnya. permainan Ikhsan Fandi dkk begitu rapi dan disiplin.

Selain itu, di bawah asuhannya, pemain Singapura mampu mengimplementasikan instruksi yang dia berikan dengan akurasi sangat tinggi.

Baca juga: Jaino Matos: Shin Tae-yong Permak Ulang Wajah Garuda Sampai Bagian Terkecil

 

Sehingga, pertandingan berjalan sesuai dengan keinginannya dan permainan The Lions lebih efektif dan efisien.

Status Singapura Sebagai Tuan Rumah

Status tuan rumah memberikan banyak motivasi bagi Ikhsan Fandi dkk untuk mematok kemenangan sebagai harga mati.

Jelas, mereka tidak ingin mengemban malu di depan pendukungnya sendiri.

Motivasi ini bakal menjadi pembeda besar pada laga leg kedua nanti. Semakin tinggi semangat yang dimiliki pemain, akan semakin tinggi pula upaya yang para pemain keluarkan untuk memetik kemenangan.

Singapura dipastikan bermain dengan totalitas demi bisa merebut tiket final dari Indonesia.

Faktor Fisik Bisa Jadi Batu Sandungan Indonesia

Para pemain timnas Indonesia merayakan gol Witan Sulaeman (tengah) pada laga semifinal Piala AFF leg pertama antara Singapura vs Indonesia di Stadion Nasional, Rabu (22/12/2021).Dok. PSSI Para pemain timnas Indonesia merayakan gol Witan Sulaeman (tengah) pada laga semifinal Piala AFF leg pertama antara Singapura vs Indonesia di Stadion Nasional, Rabu (22/12/2021).

Banyak yang yakin Tim Garuda akan memenangi duel lawan Singapura dengan kembali memperagakan permainan intensitas tinggi seperti lawan Malaysia, Kamboja dan Laos.

Namun, patut diingat permainan intensitas tinggi khas Shin Tae-yong sangat menguras fisik pemain.

Sedangkan, Piala AFF ini sangat padat dari sisi jadwal pertandingan. Sehingga, fisik Rachmat Irianto dkk tidak sesegar saat dua pertandingan awal fase penyisihan grup.

Shin Tae-yong berusaha menyiasati dengan melakukan rotasi dan menurunkan intensitas pertandingan.

Namun, bermain lima kali berturut-turut dengan jeda dua hari tentu membuat keletihan menumpuk.

Masalah Lini Depan yang Kurang Menggigit

Aksi penyerang timnas Indonesia, Ezra Walian, dalam pertadingan Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Vietnam di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (15/12/2021).  AFP/YONG TECK LIMA Aksi penyerang timnas Indonesia, Ezra Walian, dalam pertadingan Piala AFF 2020 antara Indonesia vs Vietnam di Stadion Bishan, Singapura, Rabu (15/12/2021).

Laga leg pertama lalu membuat lini depan Indonesia mendapatkan sorotan karena tampil tidak sesuai ekspektasi. Shin Tae-yong sampai melakukan dua kali pergantian striker.

Dedik Setiawan sebagai starter digantikan Ezra Walian di babak kedua, lalu digantikan Hanis Sagara 10 menit jelang selesai.

Pergantian penyerang berturut-turut ini menandakan ada yang tidak beres dengan lini depan Indonesia.

Berdasarkan statistik empat penyerang Indonesia, Dedik Setiawan, Ezra Walian, Kushedya Hari Yudo, dan Hanis Sagara baru menciptakan satu gol dari Ezra Walian.

Sementara, gol terbanyak justru datang dari para pemain second line, Irfan Jaya, Evan Dimas, Pratama Arhan, dan Rachmat Irianto.

Striker tidak harus mencetak gol dalam pola permainan Shin Tae-yong. Namun, mereka juga bisa menjadi pembuka ruang maupun memainkan peran sebagai pemantul bola.

Kendati begitu, Shin Tae-yong harus bisa membuat striker Indonesia lebih berkontribusi lagi jika ingin melenggang ke partai final.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com