Pernyataan Laporta itu sempat menimbulkan kontroversi karena bertentangan dengan fakta di lapangan.
Secara garis besar, Barcelona sebenarnya tetap tidak bisa mendaftarkan Lionel Messi walau sang pemain bersedia atau diperbolehkan bermain tanpa dibayar.
Sebab, Barcelona masih menghadapi krisis keuangan dan harus mengurangi beban gaji untuk memenuhi aturan LaLiga.
Tidak hanya itu, hukum di Spanyol juga melarang seorang pekerja menerima kurang dari 50 persen gaji yang tercatat di kontrak kerja sebelumnya.
Baca juga: Barcelona Lepas Messi, Laporta Sebut Tak Ada Pemain yang Lebih Besar dari Klub
Ketika diminta mengomentari pernyataan Laporta, Messi mengaku sakit hati.
Lionel Messi sangat sakit hati karena Laporta secara tidak langsung meragukan komitmennya untuk Barcelona.
Dalam keterangannya, Messi juga mengaku tidak pernah diminta Barcelona untuk bermain secara gratis.
"Saya sudah menjelaskan ini ketika mengucapkan perpisahan di Barcelona. Saya sudah melakukan segala upaya untuk bertahan di Barcelona," kata Messi dikutip dari situs Sport.es.
"Saya diminta untuk memotong gaji saya 50 persen. Saya sudah memenuhi itu dan tidak keberatan. Sebab, kami para pemain saat itu berada dalam posisi untuk membantu klub," ucap Messi.
"Sejak awal, keinginan saya dan keluarga adalah bertahan di Barcelona. Saya tidak pernah diminta untuk bermain secara gratis oleh Barcelona!," ujar Messi.
"Menurut saya, ada pernyataan Presiden Joan Laporta yang tidak sesuai dengan tempatnya," tutur Messi.
"Joan Laporta tidak perlu mengatakan hal itu. Ucapan Laporta menyakiti saya," ujar Messi.
"Mereka seperti melempar bola liar kepada saya. Dia (Laporta) tidak melihat konsekuensi dari ucapannya," kata Messi.
"Ucapan Laporta telah membuat publik berpikir miring atau menimbulkan keraguan (terhadapan komitmen Messi). Saya tidak pantas mendapatkan itu," tutur Messi menambahkan.
Meski sakit hati dengan pernyataan Laporta, Lionel Messi mengaku masih mencitai Barcelona.
Lionel Messi bahkan berniat kembali ke Barcelona jika memang diminta dan dibutuhkan pada masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.