KOMPAS.com - Animo penonton yang menghadiri laga final PON XX Papua 2021 membuat pihak keamanan yang dipimpin langsung Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhir bersikap responsif dan memberikan izin masuk kepada mereka yang telah berada di area stadion.
Animo pencinta sepak bola di Jayapura memang sudah diprediksi akan meledak mengingat tim PON Papua akan tampil di laga pamungkas untuk menghadapi tim Aceh pada Kamis (14/10/2021).
Sebelum hari laga, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan di situs resmi PON XX Papua 2021 bahwa pihak panitia hanya akan membuka maksimum 50 persen kapasitas stadion untuk penonton.
Namun, ia juga mengatakan bahwa situasi akan cair tergantung kondisi dan situasi di lapangan mengingat animo tinggi masyarakat Papua.
Benar saja, laporan pandangan mata dari lokasi menunjukkan, para penonton masih memaksa masuk gerbang sesaat sebelum kickoff.
Di tengah teriknya Kota Jayapura, venue laga Stadion Mandala Kota Jayapura terpantau dipadati gelombang suporter sejak pukul 12.00 WIT.
Padahal, kickoff final baru dimulai pada pukul 16.30 WIT.
Baca juga: Final Sepak Bola PON Papua Vs Aceh: Warga Serbu Stadion Mandala 4 Jam Sebelum Kickoff, Prokes Ketat
Para penonton yang belum juga bisa masuk hingga sebelum kickoff terus memaksa pihak panitia dan keamanan untuk membuka pintu.
Akhirnya, pihak keamanan berdasarkan instruksi Kapolda Irjen Mathius D Fakhir langsung di lokasi mengizinkan para penonton masuk dengan pihak keamanan dan panitia mengatur tempat duduk.
Mereka sendiri tidak mengeluarkan biaya untuk menonton laga ini asalkan sudah bisa memberi bukti telah divaksin.
Panitia PON juga memberikan dosis vaksin di setiap venue untuk cabor mana pun.
"Pihak keamanan cepat tanggap melihat penumpukan penonton di gerbang," tutur Jerry Arvino, Match Commentator PON XX Papua 2021, yang hadir di laga tersebut kepada Kompas.com.
"Mereka responsif dalam mencairkan suasana. Walaupun banyak orang di dalam stadion, protokol tetap dijaga dan selalu ada space bangku kosong di antara penonton."
Marciano Norman memang telah menjelaskan bahwa kendati ada pembatasan penonton di venue final, keputusan terakhir terkait penonton berada di pihak keamanan.
"Kita harus lihat situasi, kadang animo masyarakat yang terlalu banyak, kami berunding dengan petugas kepolisian. Ada berbagai pertimbangan yang nanti tentunya keputusan itu ada pada Kapolda," jelas Marciano.
Dalam rangka menghindari kerumunan di sekitar stadion, KONI juga berencana memasang layar-layar besar di beberapa titik yang diharapkan bisa menekan kehadiran masyarakat di stadion.
"Karena kami mencoba untuk membuat, layar-layar lebar di luar, di beberapa tempat, sehingga mereka semua tidak harus datang ke stadion," kata Marciano.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.