KOMPAS.com - Klub Liga 2, Kalteng Putra, sejauh ini masih belum menyelesaikan tunggakan gaji terhadap 26 pemainnya.
Menjelang pagelaran Liga 2 2021-2022, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melalui NDRC Indonesia telah memberikan putusan kepada Kalteng Putra untuk melunasi tunggakan gaji pemainnya.
APPI kemudian menjalin komunikasi dengan PSSI pada tanggal 23-24 September dan membicarkan persoalan Kalteng Putra ini.
Pembicaraan tersebut diupayakan mengingat Kalteng Putra merupakan salah tim tuan rumah Liga 2.
Baca juga: 3 Klub Bisa Main di Liga 2 meski Masih Tunggak Gaji Pemain, Ini Penjelasan PSSI
Kemudian, Kalteng Putra akhirnya telah dijadwalkan untuk melunasi tunggakan gaji pemain pada Senin (27/9/2021), sehari setelah kickoff Liga 2.
Akan tetapi, tim asal Kalimantan Tengah itu ternyata belum belum menyelesaikan tunggakan gajinya.
Kalteng Putra memang melakukan pembayaran tunggakan gaji pemain pada Senin kemarin.
Namun, tunggakan gaji pemain baru dibayar sebagian dan akan dilunasi akhir Oktober 2021.
"Ada pembayaran hari Senin, 56,8 persen dari total tunggakan gaji pemain dan dibayarkan melalui APPI," kata M. Hardika Aji sebagai Plt. General Manager APPI kepada Kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Beto Goncalves, Bomber Gaek Pembuka Pesta Los Galacticos Persis Solo di Liga 2
"Sisa pelunasan Kalteng Putra yang sekitar 44 persen itu akan dilunasi akhir Oktober," ujarnya menambahkan.
Selain Kalteng Putra, tercatat ada empat klub Liga 2 yang memiliki masalah tunggakan gaji pemain.
Klub-klub yang dimaksud adalah PSKC Cimahi (6 pemain), Persijap Jepara (9), Persekat Kabupaten Tegal, dan Persis Solo (18).
Terkait PSKC, Persija, dan Persekat, APPI telah menerima surat dari PSSI mengenai tunggakan gaji tiga klub tersebut pada hari Senin.
Dijelaskan PSSI bahwa ketiga klub tersebut akan melunasi tunggakan gaji pemain melalui pemotongan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator dari kompetisi Liga 2.
Baca juga: Skuad Persis Solo untuk Liga 2 2021-2022
Sementara itu, gugatan 18 pemain Persis terhadap klub tersebut di NDRC Indonesia masih belum dapat diterima.
Pasalnya, mereka tidak memiliki salinan kontrak sehingga nasib gajinya masih belum jelas.
Ole karena itu, APPI terus memperingkatkan Persis untuk mengatasi hal ini agar tunggakan gaji 18 pemainnya dapat terselesaikan.
Adapun Tunggakan Persis terjadi di bawah manajemen terdahulu, bukan era kepemilikan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Meski demikian, APPI menekankan hutang hutang piutang penanggung jawab lama harus diselesaikan oleh manajemen baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.