Salah satunya dengan mengonversikan kegiatan bisnis tim ke digital.
Selain itu, dia juga membangun komunikasi dengan relasi untuk menciptakan kolaborasi bersama.
“Adanya dampak negatif tersebut, divisi bisnis harus merubah strategi ke online, walaupun sudah berjalan pada kondisi normal, tapi secara kuantitas dan eksposurnya lebih besar dan beragam,” ujar pria asal Malang itu.
Baca juga: Trauma, Empat Sponsor Arema FC Tunggu Kickoff Liga 1 Sebelum Mulai Kerja Sama
“Kami juga bekerja sama dengan beberapa marketplace, membuat divisi kreatif dengan berkolaborasi dengan divisi media, termasuk penyempurnaan alat untuk pembuatan konten-konten sponsor."
"Sebab, hampir semua benefit sponsor harus dialokasikan ke digital dengan kegiatan online,” imbuhnya lagi.
Menurut Yusrinal Fitriandi dan tim, sisi positif dari hal ini adalah hadirnya kesempatan mendalami lahan baru yang sebelumnya belum dijamah.
Oleh karena itu, konversi aset Arema ke digital lebih matang dan baik dari sebelumnya.
Relasi tim Arema juga semakin bertambah dan kolaborasi-kolaborasi baru terbangun.
Selain itu, mereka juga lebih kreatif lagi dalam mengolah sumber daya yang dimiliki Arema FC
“Bekerja sama dengan Rans Entertainment juga salah satu cara kami mencari solusi," kata dia.
"Bahkan, untuk mencari sponsor baru pun semua aset yang kami juat juga tidak jauh dari digital."
"Termasuk player package, ada beberapa paket yang kami buat sudah include player ambasador dll,” kata pria berkacamata itu.
Kini, Yusrinal Fitriandi sedikit lega karena Liga 1 2021 segera bergulir kembali.
Dengan kembalinya kompetisi, paling tidak industri sepak bola sudah berputar sehingga memperbanyak peluang untuk menambah pemasukan klub.
Namun, di sisi lain, dia punya banyak harapan lain, salah satunya adalah kembalinya penonton di kursi tribune yang menjadi esensi utama dalam kompetisi dan perputaran industri sepak bola.
Dia juga berharap agar pihak federasi dan operator membuat sebuah terobosan baru dari segi bisnis dan marketing yang bisa membantu mengangkat tim.
“Yang selama ini, mungkin klub dibiarkan memikirkan sendiri bagaimana untuk bertahan di kondisi seperti ini," kata Yusrinal Fitriandi.
"Ya setidaknya regulasi marketing dan komersial yang dibuat bisa meringankan klub untuk mencari value lebih di Liga 1,” tutur Manajer Bisnis Arema FC itu menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.