Pemain andalan Italia dan Inter Milan, Nicolo Barella secara khusus memuji Simon lewat akun media sosialnya, "Menembus batas warna, salut Simon. Kapten dan pria sejati.”
Ya, hari itu, kota Milan seperti sudah tidak terbelah lagi dalam kubu merah (AC Milan) dan Biru (Inter Milan).
Bagaimana dengan hari ini dan hari-hari ke depan? Tak bisa dipungkiri bahwa kepindahan Hakan ke Inter menyesakan dada Milanisti.
Euforia perdamaian sepertinya akan segera berakhir. Tembok rivalitas akan kembali berdiri dan batas Merah-Biru pun akan kembali hadir.
Baca juga: Simon Kjaer Tolong Eriksen, Tembok Rivalitas AC Milan dan Inter Runtuh
Yang menarik, kepindahan Hakan ke Inter secara tidak langsung juga terkait dengan kisah Eriksen. Inter harus mencari pengganti Eriksen.
Pemain gelandang berusia 29 tahun itu, diyakini tidak akan lagi bisa bermain sebagai profesional. Harus ada pertimbangan ketat untuk bisa mengizinkan Eriksen kembali ke lapangan.
Sosok Hakan dinilai sebagai pengganti yang tepat. Pemain asal Turki ini menunjukkan performa apik di Serie A.
Sejak direkrut dari klub Jerman, Bayer Leverkusen pada 2017 lalu, Hakan telah bermain sebanyak 172 pertandingan untuk AC Milan.
Dia pun menorehkan sebanyak 32 gol dan membuat 48 assist.
Dengan performa itu, Hakan adalah salah satu pemain kunci Milan yang ikut mengantarkan Rosonerri kembali ke habitat Liga Champions setelah absen tujuh musim.
Namun, tidak adanya kesepakatan perpanjangan kontrak, membuat Hakan kabur ke kubu Inter.
Manajemen Milan hanya mau membayar Hakan 4 juta euro per musim.
Sementara pemain bernomor punggung 10 ini meminta kenaikan menjadi 5 juta euro.
Selisih 1 juta euro inilah yang menjadi jalan buntu. Untuk kedua kalinya Milan harus melepas pemainnya dengan bebas transfer.
Sebelumnya, mereka juga sudah kehilangan penjaga gawang utama Gianluigi Donnarumma yang dikabarkan pindah ke klub Perancis Paris Saint Germain.
Baca juga: Gantikan Donnarumma, Mike Maignan Resmi Gabung AC Milan