ATMOSFER kota Milan, Italia kembali memanas. Rivalitas dua tim sekota AC Milan dan Inter Milan membuncah yang dipicu kepindahan bintang AC Milan Hakan Calhanoglu ke markas Inter Milan.
Pemain asal Turki itu resmi berganti seragam dari Merah-Hitam menjadi Biru-Hitam dengan ikatan kontrak tiga musim.
Padahal, dalam dua pekan terakhir ini, kota Milan masih dilanda euroria “perdamaian” antara Milanisti (pendukung AC Milan) dengan Interisti (suporter Inter Milan).
Milanisti dan Interisti larut dalam kisah heroik pemain AC Milan Simon Kjaer yang menyelamatkan nyawa pemain Inter Christian Eriksen saat keduanya tampil membela tim nasional Denmark di Piala Eropa 2020.
Pada laga melawan Finlandia, di Stadion Parken, Copenhagen, Denmark, Sabtu (12/6/2021), Eriksen tiba-tba kolaps dan kehilangan kesadaran.
Simon bereaksi cepat dan mengambil tindakan yang tepat di saat momen genting.
Dengan ketenangannya, ia memastikan Eriksen tidak menelan lidah sendiri yang berpotensi menghambat jalur pernapasannya.
Simon juga dengan sigap meminta wasit memanggil tenaga medis untuk membantu memberikan pertolongan secepatnya.
Alhasil, detak jantung Eriksen masih terjaga pada momen kritis tersebut.
Dalam masa penanganan tim medis, Simon juga meminta rekan-rekannya untuk membentuk barikade mengelilingi tubuh Eriksen agar tidak disorot kamera dan dilihat penonton.
Simon tetap tegar memimpin skuad walau beberapa pemain tertangkap meneteskan air mata.
Baca juga: Simon Kjaer dan 4 Pahlawan Lapangan Hijau yang Berperan Besar Selamatkan Nyawa Pemain Lain
Simon bahkan menunjukkan empatinya saat berupaya menghalau kekasih Eriksen, Sabrina yang berupaya merangsek masuk ke lapangan.
Dia memberi pelukan hangat untuk menenangkan Sabrina meski tangisnya sudah pecah.
Aksi Simon menuai banyak pujian dari komunitas sepak bola dunia. Aksi Simon juga seakan meruntuhkan tembok rivalitas dua tim sekota AC Milan dan Inter Milan.
Tindakan Simon mendeskripsikan secara fantastis fungsi sepak bola sebagai pemersatu dan pendobrak batasan.