Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kesayangan Lampard Tanggapi Taktik Chelsea Era Thomas Tuchel

Kompas.com - 05/02/2021, 13:40 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber BT Sport

LONDON, KOMPAS.com - Bintang muda Chelsea, Mason Mount, menilai dirinya dan rekan satu tim masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan taktik Thomas Tuchel.

Hal itu diungkap Mason Mount seusai laga Tottenham Hotspur vs Chelsea, Kamis (4/2/2021) atau Jumat dini hari WIB.

Duel Tottenham vs Chelsea merupakan laga penutup pekan ke-22 Liga Inggris yang dihelat di Tottenham Hotspur Stadium.

Gol penalti Jorginho pada menit ke-24 membuat Chelsea sukses meraih kemenangan tipis 1-0 pada laga bertajuk Derbi London itu.

Dilihat dari statistik, Chelsea tampil sangat mendominasi dengan persentase penguasaan bola mencapai 58 persen.

Baca juga: Tottenham Vs Chelsea, Mourinho: Kalah karena Penalti Sangat Menyakitkan

Tidak hanya itu, Chelsea juga tercatat memiliki total 13 percobaan tembakan ke arah gawang, berbanding tujuh milik Tottenham Hotspur.

Melihat statistik itu, Mason Mount mengaku kecewa karena Chelsea hanya bisa meraih kemenangan dari gol tendangan penalti.

Mount menilai Chelsea seharusnya bisa mencetak banyak gol dari skema permainan terbuka.

Meski demikian, Mount tetap bersyukur karena sadar para pemain Chelsea saat ini masih beradaptasi dengan taktik Thomas Tuchel.

"Kami tampil sangat mendominasi pada babak pertama. Kami memiliki banyak peluang. Kami seharusnya bisa lebih tajam, termasuk diri saya sendiri," kata Mount dikutip dari situs BT Sport.

"Thomas Tuchel menginginkan kami bermain dengan gaya seperti ini (menyerang dan mendominasi penguasaan bola). Ini adalah hal baru untuk kami," ucap Mount.

"Kami semua sampai saat ini masih terus beradaptasi dengan taktik Tuchel. Saya juga masih belum terbiasa dengan peran false nine yang diminta Tuchel," tutur Mount.

"Proses adaptasi ini sedikit banyak menguntungkan kami. Sebab, tim lawan harus menebak cara bermain, taktik, dan formasi kami setelah dilatih Thomas Tuchel," ucap Mount.

"Saya berkata ke Tuchel bahwa saya seharusnya mencetak gol pada laga ini. Namun, saya kurang beruntung karena tidak memakai sepatu favorit saya," tutur pemain asal Inggris itu menambahkan.

Baca juga: Tottenham Vs Chelsea, Thomas Tuchel Berikan Noda Pertama dalam Karier Jose Mourinho

Setelah Chelsea memecat Frank Lampard dan menunjuk Thomas Tuchel, banyak kalangan memprediksi Mason Mount akan terpinggirkan.

Bagaimana tidak, Frank Lampard bisa dikatakan pelatih yang sangat berjasa terhadap karier Mason Mount.

Saat pertama kali menjadi pelatih pada 2018, Frank Lampard langsung membawa Mason Mount ke tim Divisi Championship, Derby County.

Setahun berselang, Frank Lampard memberi kesempatan Mason Mount yang baru berusia 21 tahun untuk debut di tim senior Chelsea.

Sama seperti ketika masih melatih Derby County, Frank Lampard selalu menyisihkan satu tempat untuk Mason Mount di skuad utama Chelsea.

Frank Lampard bahkan tercatat dua kali mengubah posisi bermain Mason Mount dari winger menjadi gelandang tengah selama melatih Chelsea.

Fakta itu membuat Mason Mount dijuluki anak kesayangan Frank Lampard hingga saat ini.

Baca juga: Pesakitan di Era Lampard, Alonso Tampil Cemerlang di Bawah Tuchel

Setelah ditinggal Frank Lampard, Mason Mount kini harus berjuang keras untuk mendapatkan perhatian dari Thomas Tuchel.

Sebab, Chelsea memiliki banyak gelandang bertipikal menyerang, seperti Christian Pulisic, Hakim Ziyech, Callum Hudson-Odoi, hingga Kai Havertz.

Masa depan Mason Mount di Chelsea semakin diragukan setelah laga debut Thomas Tuchel.

Tuchel melakoni debutnya pada pekan ke-20 Liga Inggris dengan menghadapi Wolverhampton Wanderers, Rabu (27/1/2021).

Pada laga tersebut, Tuchel hanya memberi Mason Mount kesempatan tampil delapan menit sebagai pemain pengganti.

Tuchel saat itu lebih memilih Kai Havertz dan Hakim Ziyech untuk mengisi pos dua gelandang serang dalam skema 3-4-2-1.

Nasib Mason Mount kemudian berubah setelah dipercaya Thomas Tuchel menjadi starter pada laga Burnley akhir pekan lalu dan Tottenham Hotspur dini hari tadi.

Meski belum bisa mencetak gol atau assist, Mason Mount turut membantu Chelsea mengalahkan Burnley (2-0) dan Tottenham Hotspur.

Baca juga: Momen di Balik Layar antara Tuchel dan Lampard yang Dipecat Chelsea

Mason Mount tentu harus bekerja keras untuk mempertahankan posisinya di skuad utama Chelsea.

Sebab, kondisi Kai Havertz, Hakim Ziyech, dan Christian Pulisic disebut belum fit 100 persen hingga saat ini.

Kesuksesan meraih tujuh poin dari tiga laga Liga Inggris terakhir mengatrol posisi Chelsea ke peringkat enam klasemen.

Chelsea dengan koleksi 36 poin dari 22 pertandingan kini hanya tertinggal empat angka dari sang juara bertahan, Liverpool, yang menempati urutan empat atau batas akhir zona Liga Champions.

Selanjutnya, Chelsea akan menghadapi Sheffield United pada laga pekan ke-23 Liga Inggris, Minggu (7/2/2021) waktu setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com