KOMPAS.com - Liverpool akhirnya merasakan kekalahan di Stadion Anfield setelah tumbang 0-1 lawan Burnley pada Jumat (22/1/2021).
Penalti Ashley Barnes yang didapat setelah ia sendiri dijatuhkan oleh kiper Alisson di kotak penalti menjadi penentu pertandingan.
The Reds buntu depan gawang lawan dalam empat pertandingan Liga Inggris beruntun, pertama kalinya hal ini terjadi sejak Mei 2000.
Lebih menyesakkan, gol kontra tim papan bawah Premier League ini juga memutus rentetan 68 pertandingan tanpa kalah pasukan Juergen Klopp di Liga Inggris.
Terakhir kali Liverpool merasakan kekalahan di kandang adalah pada 23 April 2017 saat The Reds tumbang 1-3 saat menjamu Crystal Palace.
Baca juga: Liverpool Tumbang, Ini Pemegang Rekor Tak Terkalahkan di Kandang
Ketika itu, Christian Benteke menjadi hantu bagi mantan klubnya dengan mencetak dua gol penentu kemenangan.
Dwi gol Benteke menghapus tembakan bebas apik Philippe Coutinho yang membuka skor pada laga di Anfield tersebut.
Liverpool memang melepas Benteke ke Crystal Palace pada musim panas sebelumnya.
Burnley are the first team to win a Premier League game at Anfield since Crystal Palace in 2017...
RUN IT BACK!
— HLTCO (@HLTCO) January 21, 2021
Benang merah yang bisa ditarik dari kekalahan itu adalah kebuntuan The Reds depan gawang.
Saat kalah lawan Palace, pasukan Klopp mencatatkan 72 persen penguasaan bola tetapi hanya satu tembakan tepat sasaran.
Sementara, pada laga kontra Burnley, Liverpool berhasil mencatatkan 27 tembakan tetapi juga gagal menemui sasaran.
Empat tahun silam, ketajaman lini depan The Reds pada laga tersebut kalah dari Cristiano Ronaldo yang menorehkan tinta emas sejarah.
Baca juga: Juergen Klopp soal Kekalahan Liverpool: Itu Salah Saya!
Pada 18 April 2017, Cristiano Ronaldo menjadi pemain pertama yang mencetak 100 gol di Liga Champions ketika ia mencatatkan hat-trick dalam kemenangan 4-2 Real Madrid atas FC Bayern Muenchen.
Kurang lebih pada waktu sama, kompetisi sepak bola profesional Indonesia dengan tajuk Liga 1 pertama kali bergulir.
Banyak harapan berdiri pada liga sepak bola anyar tersebut.