Kejaksaan San Isidro juga dikabarkan ingin mengetahui peran Leopoldo Luque selama Maradona dirawat di rumah.
Dikutip dari situs BBC, beberapa kejanggalan dari prosedur perawatan Maradona di kediaman pribadinya adalah tidak ada perawat, dokter, hingga ambulans dengan kelengkapan defibrillator (stimulator detak jantung), yang siap siaga selama 24 jam.
Baca juga: VIDEO - Ribuan Warga Argentina Hadir di Pemakaman Diego Maradona
Kesiapan ambulans itu sebelumnya juga dikeluhkan oleh pengacara Diego Maradona, Matias Moria, pada Kamis (26/11/2020).
"Ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk hadir dan itu benar-benar kejahatan yang bodoh," kata Matias Moria dikutip dari situs Marca.
Pada Sabtu (28/11/2020), dua putri Maradona, Dalma dan Giannina, secara terbuka juga mempertanyakan apakah pengobatan yang diterima ayahnya selama dirawat.
Selain rekomendasi Leopoldo Luque dan kejanggalan prosedur rawat jalan, terdapat satu hal lain yang membuat kematian Maradona saat ini diselidiki.
Satu hal itu adalah keterangan dari suster yang bertugas pada hari kematian Maradona, Dahiana Gisela.
Dikutip dari situs Marca, Dahiana Gisela dikabarkan memalsukan laporan harian perawatan Diego Maradona.
Pada awalnya, Dahiana Gisela mengaku masuk ke kamar tidur Maradona karena mendengar suara saat pagi hari.
Baca juga: Agama Penyembah Diego Maradona Itu Bernama Iglesia Maradoniana...
Keterangan itu kemudian diralat oleh Dahiana Gisela saat dimintai penjelasan oleh penyidik kepolisan yang menyelidiki kematian Maradona.
Dahiana Gisela mengubah keterangannya dan menyatakan tidak masuk ke kamar tidur untuk membiarkan Maradona tidur beristirahat.
Dalam laporan Marca, Dahiana Gisela mengakui telah memalsukan laporan harian perawatan Diego Maradona karena dipaksa oleh tempat dirinya bekerja, Medidom, sebuah perusahaan layanan kesehatan.
Terdekat, Kepolisian Buenos Aires akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap keluarga dekat Diego Maradona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.