Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepergian Ricky Yacobi Jadi Pengingat agar Lebih Hati-hati Saat Berolahraga

Kompas.com - 22/11/2020, 18:30 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepergian legenda sepak bola Indonesia Ricky Yacobi tak hanya menyisakan duka mendalam bagi insan sepakbola Indonesia.

Meninggalnya pemenang medali emas SEA Games 1987 itu juga menjadi pengingat para atlet-atlet senior untuk mengetahui kondisi tubuh sendiri sebelum berkegiatan.

Ricky Yacobi mengalami serangan jantung saat tampil di pertandingan bertajuk Trofeo Medan Selection di Lapangan A, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2020) pagi.

Pria berumur 57 tahun ini sudah dinyatakan tutup usia saat tiba di RS Angkatan Laut Mintoharjo yang terletak tak jauh dari lapangan tersebut.

Menurut penuturan rekan satu timnya di laga tersebut, Vennard Hutabarat, tidak ada tanda apa-apa sebelum tragedi terjadi. 

Baca juga: Mengenang Ricky Yacobi, Legenda yang Menyayangi Sepak bola Indonesia

Akan tetapi, ia juga menyoroti perihal kemungkinan mantan pemain Arseto itu kurang istirahat sebelum merumput.

"Beliau sudah tiba di lapangan dari jam 6 pagi karena diinfokan main jam 7 di grup agar anak-anak tidak telat. Rumahnya di Bintaro. Kalau seperti itu berangkat dari jam 5," ujar pelopor olahraga futsal di Indonesia tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by @vennardhutabarat8official

Vennard mengenal Ricky Yacobi sebagai sosok yang mencintai sepak bola dan sangat berdedikasi.

Laga sparring yang dijalani pun diperlakukan layaknya pertandingan profesional.

Oleh karena itu, almarhum Ricky kerap datang satu jam sebelum pertandingan dimulai agar tidak telat dan menjalani pemanasan.

Dokter tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin pun ikut berkomentar.

Dia memaklumi, meskipun sudah pensiun, semangat berkompetisi akan selalu ada dalam diri setiap mantan pemain profesional.

Baca juga: Vennard Hutabarat Kenang Ricky Yacobi, Dedikasi Sampai Akhir

Namun, dia mengingatkan kepada para eks pesepak bola ini untuk bisa mengukur kondisi fisik masing-masing sebelum berkegiatan.

“Ini liga diberhentikan, jadi banyak yang main bola termasuk para legenda,” kata pria yang biasa disapa dr. Amin itu kepada KOMPAS.com.

“Kalau sudah di atas 45 tahun, pola makan dan pola istirahat harus dijaga,” imbuhnya.

Elwizan Aminuddin juga tidak melarang para legenda-legenda ini untuk rutin merumput.

Akan tetapi, intensitas saat berolahraga wajib dikurangi. Selain itu waktu jeda istirahat juga perlu diperhatikan.

“Kalau main atau latihan maksimal 20-25 menit per babak atau per sesi. Bermain maksimal 2-3 kali dalam seminggu.”

“Kalau ada gejala penyakit kardiovaskuler seperti jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, sebaiknya hindari olahraga fisik yang berat,” pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com