Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Beli Neymar, Barcelona Malah Tagih Rp 169 Miliar ke Bintang PSG Itu

Kompas.com - 11/11/2020, 23:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kabar ketertarikan dan rencana Barcelona untuk memboyong kembali Neymar ke Camp Nou tampak sudah jauh di masa lalu. Sekarang, Barca malah hanya tertarik meminta uang darinya.

Neymar menjadi pembicaraan hangat di ruang direksi Barcelona sepanjang musim panas 2019.

Barcelona dikabarkan getol untuk mendapatkan kembali pemain yang mencetak 105 gol dan 59 assist dari 186 pertandingan bersama mereka antara 2013 dan 2017.

Neymar merespon dengan baik, ia dibilang rela memangkas gajinya agar dapat bermain bersama Lionel Messi cs.

Namun, Barcelona gagal menciptakan ruang cukup di banderol gaji mereka untuk mendatangkan kembali pemain yang Barca lepas ke PSG dengan mahar 222 juta euro tersebut.

Baca juga: Lionel Messi Sengaja Biarkan Antoine Griezmann Meredup di Barcelona

Satu tahun setengah kemudian, kedudukan Barcelona ke Neymar berubah 180 derajat.

Tak hanya ogah mendatangkan lagi sang pemain, kubu Catalunya itu justru siap memulai langkah hukum demi meminta kembali 10,2 juta euro dari pemain asal Brasil tersebut.

Angka ini datang dari hasil inspeksi Agensi Pajak Pemerintah Spanyol (AEAT) yang menemukan bahwa Barcelona salah menghitung uang pajak Neymar dan kelebihan membayar sang pemain hingga tahun finansial 2015.

Agensi pajak Spanyol tersebut telah menginformasikan ke Barcelona bahwa jika uang itu tak dikembalikan, nominal 10,2 juta euro tersebut akan dihitung sebagai donasi dari klub ke sang pemain.

Baca juga: Ada Messi dan Ronaldo dalam Rencana PSG Pertahankan Duo Neymar-Mbappe

AEAT telah mengeluarkan daftar nama para individual yang masih punya tagihan dan penalti pembayaran ke Pemerintah Spanyol melebihi 1 juta euro per 31 Desember 2019.

Neymar masuk daftar pengutang tertinggi karena ia masih harus membayar otoritas pajak Spanyol sebesar 34,6 juta euro atau sekitar 575 miliar rupiah.

Ini adalah kali pertama nama Neymar muncul di dokumen resmi walau otoritas pajak Spanyol telah bertahun-tahun dikabarkan mengejar pemain asal Brasil itu karena penggelapan finansial.

Namun, saat dihubungi oleh kantor berita AFP, otoritas terkait tak memberikan alasan dari mana angka 34,6 juta euro tersebut datang.

Bintang Barcelona merayakan gol penalti ke gawang BATE Borisov pada lanjutan Liga Champions di Stadion Camp Nou, Rabu (4/11/2015).LLUIS GENE / AFP Bintang Barcelona merayakan gol penalti ke gawang BATE Borisov pada lanjutan Liga Champions di Stadion Camp Nou, Rabu (4/11/2015).

Beberapa media Spanyol menduga angka tersebut datang dari dua transfer Neymar, Santos ke Barcelona pada 2013 dan Barcelona ke PSG empat tahun kemudian, plus pembayaran bonus bersama Barcelona.

Bukan hanya Neymar yang pernah terlibat masalah dengan otoritas perpajakan Spanyol.

Pada Januari 2019, Cristiano Ronaldo dijatuhkan penangguhan hukuman dua tahun penjara juga karena penggelapan pajak.

Penyerang Juventus tersebut setuju untuk membayar 18,8 juta euro dalam denda dan sisa pembayaran pajak untuk menutup kasus tersebut.

Sementara itu, Lionel Messi membayar denda dua juta euro pada 2016 dan ia juga menerima penangguhan hukuman penjara selama 21 bulan.

Hukuman penjara itu kemudian dikurangi dan Messi harus membayar denda 252.000 euro, ekuivalen dengan pembayaran 400 euro per hari dari masa hukuman awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com