Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Barcelona Relakan "Lionel Messi Jepang" Dicaplok Real Madrid

Kompas.com - 16/07/2020, 12:40 WIB
Angga Setiawan,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Barcelona, Xavier Vilajoana membeberkan alasan di balik keputusan melepas Takefusa Kubo (Lionel Messi Jepang) ke klub rival di LaLiga, Real Madrid.

Takefusa Kubo sempat bermain bagi akademi Barcelona saat ia berusia 10 tahun.

Penyerang lincah ini menghabiskan empat tahun di La Masia dan sempat digadang-gadang bakal jadi pemain akademi terbaik yang dimiliki Blaugrana layaknya Lionel Messi.

Sayang, Kubo terpaksa meninggalkan Barcelona pada 2015 setelah penyelidikan FIFA menyimpulkan bahwa Barca melanggar regulasi perekrutan pemain U18.

Kubo pun kembali ke Jepang dan bergabung dengan tim akademi FC Tokyo.

Musim panas 2019, Real Madrid mengincar dan merekrut sang pemain dengan memberinya kontrak lima tahun.

Kubo lantas dipinjamkan ke Real Mallorca untuk musim 2019-2020.

Baca juga: Indra Sjafri Berharap Timnas Tampil di Piala Dunia U20 dengan Kekuatan Pemain Lokal

Kepindahan Kubo dari FC Tokyo ke Real Madrid ini tentu menjadi sorotan berbagai pihak.

Barcelona dinggap kecolongan karena talenta muda yang sempat dipolesnya tersebut malah dicaplok lawan.

Padahal, Kubo adalah salah satu pemain yang pernah dipuji oleh Andres Iniesta.

Terkait alasan mengapa Barcelona kalah cepat mengamankan talenta muda polesan mereka, direktur Barcelona untuk pemain muda, Xavier Vilajoana membeberkan sedikit alasannya.

Baca juga: Gareth Bale Berulah di Real Madrid, Begini Jawaban Zinedine Zidane

Menurut Xavier, tuntutan dan harga Kubo memegang peran.

Kubo ternyata meminta harga lebih mahal dari pemain rekrutan anyar Barcelona asal Brasil, Gustavo Mia.

"Pihak Kubo meminta lebih banyak dari 4,5 juta euro yang kami keluarkan untuk membayar Gustavo Maia," tutur Xavier seperti BolaSport kutip dari Marca.

Selain itu, Kubo ternyata meminta garansi dan kontrak panjang.

Baca juga: PSSI Ingin Timnas Indonesia Main Bersih Tanpa Pelanggaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com