Selama kompetisi, hanya PSS Putri dan Tira-Persikabo yang berkesempatan menjadi tuan rumah selama fase grup.
Artinya, Persib Putri harus melakoni perjalanan dari Bandung menuju Sleman dan Bogor.
Tidak hanya itu, jarak dari satu pertandingan ke pertandingan lain pun terbilang sangat padat.
Setiap tim rata-rata hanya punya waktu kurang dari 24 jam untuk melakukan recovery dan persiapan menghadapi laga berikutnya.
Iwan pun berharap adanya evaluasi dari PSSI untuk menyusun jadwal pertandingan yang lebih "manusiawi".
"Yang berat tentunya adalah jadwal, dari seri satu sampai empat. Istilahnya jadwal harus dibenahi lagi apalagi ini para pemain putri. Alhamdulillah kami bisa melewatinya," tutur Iwan.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Ingin Merambah Dunia Akting Setelah Pensiun
"Jadwal kemarin kan dibagi dua grup, sistemnya home tournament jadi seharusnya tiap tim itu menjadi tuan rumah tapi kemarin yang jadi tuan rumah hanya Tira Kabo sama Sleman. Jadi pemain juga capek," sambung dia.
Iwan berharap pada musim depan, format kompetisi Liga 1 Putri bisa dikonsep sama seperti kompetisi Liga 1 putra, yang dimainkan dalam format kompetisi penuh.
Juga dengan waktu recovery yang cukup panjang dari satu pertandingan ke pertandingan lain.
Menurut Iwan, bila hal tersebut bisa diterapkan, kualitas pertandingan di kompetisi sepak bola putri Indonesia bisa meningkat.
"Kalau tahun depan saya maunya seperti liga putra jadi lebih teruji dan jarak antara pertandingan akan lebih enak lah," tutur Iwan.
"Kualitas juga akan terlihat. Kalau kemarin yang kuat pasti menang, yang kelelahan pasti kalah," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.