Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara F1 dan MotoGP, Mana yang Lebih Populer di Muka Bumi?

Kompas.com - 14/12/2019, 05:20 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua legenda hidup dari dua ajang motorsports bertemu di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Senin (9/12/2019).

Keduanya adalah Lewis Hamilton yang mewakili Formula 1, dan Valentino Rossi dari MotoGP.

Jika hanya menghitung pencapaian di kelas tertinggi, Hamilton adalah juara dunia F1 sebanyak enam kali, sedangkan Rossi merupakan pengoleksi tujuh kali juara dunia MotoGP.

Terlepas dari perdebatan yang ada, F1 dan MotoGP kerap dinilai sebagai kasta tertinggi dari ajang balap di muka bumi ini. F1 untuk roda empat dan MotoGP untuk roda dua.

Baca juga: Saat Rossi Geber Mobil F1, Lewis Hamilton Tunggangi Motor MotoGP

Namun, mana yang lebih populer antara kedua ajang tersebut? Tak ada data yang pasti yang bisa membandingkannya.

Baik F1 dan MotoGP mungkin bisa menjadi ajang balap populer di beberapa negara, saat di beberapa negara yang lain justru mulai ditinggalkan.

Sebagai contoh, F1 ditinggalkan di Malaysia dan Korea Selatan, saat MotoGP mengalami nasib yang sama di China.

Dua legenda dari dua ajang motorsports, yakni Valentino Rossi (MotoGP) dan Lewis Hamilton (F1) turun ke lintasan dengan kendaraan yang berkebalikan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Senin (9/12/2019).instagram/yamahamotogp Dua legenda dari dua ajang motorsports, yakni Valentino Rossi (MotoGP) dan Lewis Hamilton (F1) turun ke lintasan dengan kendaraan yang berkebalikan di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Senin (9/12/2019).

Sirkuit Shanghai adalah salah satu lintasan di dunia yang pernah menjadi tempat perhelatan F1 sekaligus MotoGP pada tahun yang sama dari 2005-2008.

Namun, saat F1 masih eksis hingga kini, MotoGP justru sudah ditinggalkan sejak 2009.

Kondisi berkebalikan justru terjadi di Malaysia. Tahun 2017 menjadi tahun terakhir bagi F1 dihelat di Sirkuit Sepang.

Ada beberapa negara baru yang masih berminat menjadi tuan rumah F1, seperti Vietnam dan Belanda tahun 2020 mendatang.

Baca juga: Formula E Jakarta, F1 Hanoi, dan Jumlah Wisman Indonesia yang Kalah dari Singapura

Hal yang sama juga dialami MotoGP yang akan kedatangan negara baru, seperti Finlandia pada 2020 dan Indonesia pada 2021.

Ada beberapa hal yang menarik untuk dilihat dan dibandingkan dari kedua ajang tersebut, mulai dari popularitas di media sosial, jumlah penonton, hingga gaji pebalap.

Berikut informasi yang bisa diketahui:

1. Media Sosial

Akun resmi media sosial F1 dan MotoGP punya keunggulan masing-masing dalam jumlah follower, tergantung platform-nya.

Di Facebook, MotoGP yang unggul. Akun Facebook MotoGP tercatat disukai sekitar 13,6 juta pengguna, saat F1 hanya memiliki 8,8 juta.

Di Instagram, kondisinya berimbang. Kedua akun resmi dari kedua ajang tersebut sama-sama memiliki sekitar 8,5 juta penggemar.

Sementara itu, di Twitter, F1 yang menjadi pemenang. Ajang balap jet darat tercatat memiliki 4,2 juta follower, saat MotoGP hanya punya 2,6 juta.

Bagaimana dengan akun pebalap top?

Baca juga: Marquez ke Hamilton: Saya 6 Kali Juara MotoGP, Kamu 6 Kali di F1

Di Instagram, Lewis Hamilton punya jumlah follower mencapai 13,8 juta alias lebih banyak dari dua jagoan MotoGP, yakni Rossi (7,9 juta) dan Marc Marquez (4,7 juta).

Hamilton juga masih unggul di Twitter dengan 5,6 juta follower. Berbanding 5,5 juta milik Rossi, dan 2,5 juta dari Marquez.

Rossi hanya mampu mengalahkan Hamilton secara telak di Facebook. Akun Facebook milik The Doctor tercatat disukai 13 juta pengguna, saat Hamilton hanya punya 4,2 juta pengguna.

Namun, Hamilton masih unggul tipis atas Marquez yang akun-nya disukai 4 juta pengguna.

Lewis Hamilton dengan rambut gimbal- Lewis Hamilton dengan rambut gimbal

 

2. Jumlah Penonton

Pada 2018 lalu, MotoGP menghelat 19 seri, sedangkan F1 ada 21 seri.

Jumlah penonton F1 lebih banyak dibanding MotoGP.

Tercatat ada 4.093.305 orang yang datang langsung ke sirkuit menyaksikan aksi Hamilton dkk.

Lima jumlah tertinggi ada di Inggris (340.000), Meksiko (334.946), Australia (295.000), Amerika Serikat (263.160), dan Singapura (263.000).

Sementara itu, tercatat ada 2.884.242 penonton MotoGP pada sepanjang musim 2018.

Dari jumlah tersebut, lima terbesar ada di Thailand (222.535), Austria (206.746), Perancis (206.617), Jerman (193.355), dan Ceko (187.348).

Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, saat bersiap-siap menjalani sesi latihan MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Australia, pada 26 Oktober 2019.AFP/PETER PARKS Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, saat bersiap-siap menjalani sesi latihan MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, Australia, pada 26 Oktober 2019.

3. Gaji Pebalap

Mengoleksi enam kali juara dunia F1, Hamilton tercatat menerima gaji sebesar 51 juta dollar AS (sekitar Rp 719 miliar) per musim.

Sementara itu, Marquez sebagai juara dunia kelas tertinggi MotoGP sebanyak enam kali hanya menerima gaji senilai 15 juta dollar AS atau setara Rp 209 miliar per musim.

Marquez kini menjadi pebalap MotoGP dengan gaji tertinggi, Rossi menyusul di urutan kedua.

Kendati secara prestasi sudah jauh menurun dalam beberapa tahun terakhir, Rossi masih mendapat bayaran mencapai 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 139,9 miliar per musim.

Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez, menghadiri konferensi pers MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, pada 31 Oktober 2019.AFP/MOHD RASFAN Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez, menghadiri konferensi pers MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, pada 31 Oktober 2019.

Pada Juni 2019, majalah Forbes sempat merilis daftar 100 atlet dengan pendapatan tertinggi. Hasilnya, ada dua pebalap F1 yang masuk daftar, masing-masing Hamilton (posisi 13) dan Sebastian Vettel (posisi 30).

Dari 100 atlet, tak ada satupun pebalap MotoGP yang masuk daftar.

Rossi sempat angkat bicara mengenai gaji pebalap MotoGP yang relatif lebih kecil dibandingkan F1.

Menurut Rossi, pebalap MotoGP seharusnya juga mendapat bayaran yang besar jika mempertimbangkan tingkat risiko yang lebih tinggi dibanding F1.

"Tapi banyak dikatakan bahwa ajang F1 lebih terkenal dan merupakan olahraga tingkat dunia. Semua orang punya lebih banyak mobil, tapi sedikit sepeda motor di dunia ini. Jadi (F1) lebih banyak menghasilkan banyak uang. Begitulah kenyataannya," kata Rossi pada April 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com