KOMPAS.com - Ada dua sosok penting di balik performa gemilang pemain timnas U23 Indonesia, Rachmat Irianto, dalam setiap pertandingan yang ia jalani.
Rachmat Irianto menjadi bagian dalam skuad timnas U23 Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019.
Di tengah perjuangannya bersama timnas U23 Indonesia di Filipina, ternyata ada dua sosok penting yang selalu mengawal dan mendampingi Rachmat Irianto.
Kedua sosok penting dalam perkembangan karier pemain yang akrab disapa Rian itu adalah orangtuanya, Bejo Sugiantoro dan Yetty Rachmawati.
Bejo Sugiantoro bisa disebut sebagai orang yang mempengaruhi perjalanan karier Rian.
Sebagai seorang ayah, legenda hidup Persebaya itu mengaku selalu memantau perkembangan putra sulungnya tersebut.
Keduanya pun terbiasa melakukan diskusi dan evaluasi selepas pertandingan.
Kebiasaan tersebut terus berlanjut meskipun Rian berangkat ke Filipina untuk membela timnas U23. Bahkan, Bejo mengaku sudah mengantongi beberapa catatan untuk putranya.
Baca juga: SEA Games 2019, Timnas U23 Malaysia Tersulut Emosi Pemain Filipina
Bejo tidak memuji penampilan Rian di empat laga grup SEA Games 2019. Dia lebih memilih membiarkan Rian berproses secara natural.
Menurutnya, itu adalah bagian dari proses Rian untuk menjadi dewasa.
Namun, Bejo selalu membuat catatan untuk setiap kesalahan yang dilakukan Rian di pertandingan.
“Beberapa pertandingan selama SEA games pasti ada catatan," kata pria yang kini menjadi asisten pelatih Persebaya itu.
"Di pertandingan pertama ada satu miss yang ia lakukan sehingga pemain lawan bisa melakukan tendangan placing, untung Nadeo bisa mendapatkan bola. Itu jadi salah satu masukan untuknya,” ujar Bejo lagi.
Berbeda dengan Bejo yang menggembleng Rian dengan gaya yang tegas dan lugas, Yetty Rachmawati lebih lembut.
Sebagai ibu, ia hanya bisa memberikan dukungan moril dalam setiap kesempatan. Bahkan, ia mengaku selalu melakukan komunikasi sebelum laga.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Laos
Yetty mengatakan banyak suka dan duka menjadi seorang ibu pesepak bola profesional.
Sukanya, ia bahagia melihat putranya bisa tumbuh dan menjadi orang yang sukses seperti sekarang.
Namun, duka yang dirasakan Yetty tidak kalah banyak, seperti rasa waswas di setiap pertandingan.
Maklum, sepak bola adalah olahraga yang melibatkan kontak fisik. Apalagi, ketika pertandingan sudah keluar jalur sportivitas dengan insiden-insiden kontroversial di lapangan.
Seperti halnya dalam dua laga terakhir yang dilakoni Rian di SEA Games 2019, yakni saat terjadi keributan di tengah laga, baik saat laga melawan Singapura.
Namun, Yetty selalu berusaha berpikir positif. Apalagi, ia melihat putranya memiliki karakter yang tenang, bahkan lebih dari sang ayah. Jadi, ia yakin Rian bisa memanajemen konflik dengan baik.
“Coach Bejo dulu jadi pemain tipe orang yang tidak terlalu mengikuti emosi, jauh dari ribut, sukanya melerai," kata Yetty.
"Dan sekarang, saya lihat anak saya selama main bola jiwanya sangat tenang dan mungkin lebih terkontrol emosinya dibanding ayahnya,” kata ibu empat anak ini menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.