Ia kemudian mencontohkan penurunan jumlah kartu merah dan kartu kuning di Liga Italia, yang sudah menerapkannya sejak musim 2018-2019 lalu.
"Pemain tahu kalau mereka melakukan kesalahan, mereka akan diadili oleh VAR. Di Piala Dunia Rusia, tidak ada satu pun kartu merah langsung," ujar Elleray.
"Hubungan antarpemain dan wasit juga jadi lebih baik. Biasa pemain cepat marah kalau melihat keputusan keliru, mereka mengerubungi wasit. Melalui VAR, pemain akan lebih tenang karena sebuah keputusan bisa dilihat ulang dan bisa dikoreksi," kata dia.
"Atmosfer di stadion juga jadi lebih baik karena penonton tahu keputusan yang baik sedang dibuat," ucap Elleray.
PSSI berencana mulai menerapkan VAR di kompetisi dalam negeri pada 2021. Persiapan akan dimulai dari training SDM, penerapan teknologi, survei stadion, sampai time plan menuju 2021.
Baca juga: Klopp Kritik Penggunaan VAR di Forum Pelatih UEFA
Dalam tahapan implementasi VAR, PSSI akan melewati enam tahapan besar, yakni perencanaan, persiapan, offline, line (non-competition), persetujuan, dan live competition.
Sebelumnya, pada bulan Juli lalu, PSSI juga telah berkunjung ke Thailand dan dibantu Federasi Sepak bola Thailand (FAT) untuk mengobservasi semua hal terkait implementasi VAR di Thai League 1.
Hal penting yang harus menjadi perhatian dalam pengimplementasian VAR antara lain Communication, VAR Development, Technology Consideration and Preparation, Project Management, Finance, Monitoring, Legal, dan Edukasi harus terpenuhi dengan baik dalam rangka mendapatkan approval dari IFAB/FIFA akan pengimplementasian VAR.
Dari sisi prosedur PSSI ke IFAB/FIFA, waktu dalam hal mulai dari perencanaan hingga pengesahan membutuhkan 9-12 bulan dalam lima tahapan prosedur yang meliputi:
Tahap 1: Initial consideration yang saat ini sedang terjadi antara IFAB dan PSSI sekitar (1,5 - 3 bulan)
Tahap 2: VAR agreement (1-2 bulan)
Tahap 3: Preparation and Training (6 bulan)
Tahap 4: Approval (1 bulan)
Tahap 5: Monitoring