Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

VAR Tak Semudah Dibayangkan, Ada Prosedur Rumit yang Harus Dilalui

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bayangan banyak orang, mungkin sistem asisten wasit video atau VAR adalah sistem yang peralatannya sama saja seperti penayangan siaran langsung.

Seperti halnya VAR, penayangan siaran langsung juga bisa merekam setiap kejadian saat pertandingan dan menayangkannya ulang.

Namun, ternyata penerapan VAR tidak semudah yang dibayangkan. Ada prosedur rumit yang ternyata harus dilalui sebuah federasi apabila ingin menerapkan sistem tersebut.

Hal itu diungkapkan Direktur Teknik International Football Association Board (IFAB) David Elleray. IFAB merupakan badan yang memiliki otorisasi penerapan VAR dalam Law of The Game di sepak bola.

"Banyak orang yang mengira VAR simpel, mungkin cuma butuh replay, tetapi sebenarnya sedikit lebih rumit," kata Elleray saat kunjungannya ke Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Dari penjelasan yang dikemukakan Elleray, penerapan VAR harus mendapat persetujuan IFAB dan FIFA yang didahului berbagai tahapan.

Alat yang dipakai juga harus berasal dari perusahaan penyedia yang sudah masuk dalam daftar rekomendasi IFAB maupun FIFA.

"Jadi, yang orang pikirkan sederhana ternyata sangat rumit," ucap Elleray.

Salah satu tahapan yang harus dilalui sebelum penerapan VAR adalah pelatihan dan edukasi terhadap wasit.

Ia menganalogikan, seseorang yang memiliki kamera bagus tetap tak akan bisa jadi fotografer andal tanpa adanya pelatihan.

Hal yang sama juga terjadi pada analogi seseorang yang diberi mobil Ferrari, tetapi tak bisa mengemudi dengan baik.

"Jadi, penerapan VAR harus berjalan berdampingan dengan pengembangan wasit. VAR tidak menjadikan wasit yang buruk menjadi baik, tetapi bisa menjadikan wasit baik menjadi lebih baik," kata dia.

Lebih lanjut, Elleray menyebut penerapan VAR juga tidak akan langsung mulus di awal. Ia mencontohkan penerapan VAR di Inggris dan Jerman yang tetap diwarnai kontroversi di masa-masa awal.

Padahal, kata Elleray, Jerman dan Inggris sudah melakukan persiapan selama dua tahun sebelum menerapkannya.

Meski demikian, Elleray menjamin penerapan VAR akan membuat kualitas pengambilan keputusan saat pertadingan akan semakin baik.

Ia kemudian mencontohkan penurunan jumlah kartu merah dan kartu kuning di Liga Italia, yang sudah menerapkannya sejak musim 2018-2019 lalu.

"Pemain tahu kalau mereka melakukan kesalahan, mereka akan diadili oleh VAR. Di Piala Dunia Rusia, tidak ada satu pun kartu merah langsung," ujar Elleray.

"Hubungan antarpemain dan wasit juga jadi lebih baik. Biasa pemain cepat marah kalau melihat keputusan keliru, mereka mengerubungi wasit. Melalui VAR, pemain akan lebih tenang karena sebuah keputusan bisa dilihat ulang dan bisa dikoreksi," kata dia.

"Atmosfer di stadion juga jadi lebih baik karena penonton tahu keputusan yang baik sedang dibuat," ucap Elleray.

PSSI berencana mulai menerapkan VAR di kompetisi dalam negeri pada 2021. Persiapan akan dimulai dari training SDM, penerapan teknologi, survei stadion, sampai time plan menuju 2021.

Dalam tahapan implementasi VAR, PSSI akan melewati enam tahapan besar, yakni perencanaan, persiapan, offline, line (non-competition), persetujuan, dan live competition.

Sebelumnya, pada bulan Juli lalu, PSSI juga telah berkunjung ke Thailand dan dibantu Federasi Sepak bola Thailand (FAT) untuk mengobservasi semua hal terkait implementasi VAR di Thai League 1.

Hal penting yang harus menjadi perhatian dalam pengimplementasian VAR antara lain Communication, VAR Development, Technology Consideration and Preparation, Project Management, Finance, Monitoring, Legal, dan Edukasi harus terpenuhi dengan baik dalam rangka mendapatkan approval dari IFAB/FIFA akan pengimplementasian VAR.

Dari sisi prosedur PSSI ke IFAB/FIFA, waktu dalam hal mulai dari perencanaan hingga pengesahan membutuhkan 9-12 bulan dalam lima tahapan prosedur yang meliputi:

Tahap 1: Initial consideration yang saat ini sedang terjadi antara IFAB dan PSSI sekitar (1,5 - 3 bulan) 
Tahap 2: VAR agreement (1-2 bulan) 
Tahap 3: Preparation and Training (6 bulan)
Tahap 4: Approval (1 bulan) 
Tahap 5: Monitoring

https://bola.kompas.com/read/2019/11/30/10000048/var-tak-semudah-dibayangkan-ada-prosedur-rumit-yang-harus-dilalui

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke