"Saya sendiri sejak kecil memiliki jiwa yang tidak mau ngalah. Contoh saja, tidak hanya bermain bulu tangkis, kalau bermain dengan kakak di rumah, kalau saya kalah itu saya nangis. Kakak saya harus kalah, baru permainan selesai," ucap peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu.
"Jadi itu mungkin terbawa sampai saya masuk bulu tangkis, jadi kalau latihan sama teman, saya punya pikiran bahwa 'saya harus ngalahin kamu', saya akan matian-matian, latihan ekstra sehingga bisa ngalahin teman saya. Itu yang membuat saya puas," kata Butet, sapaan akrab Lilyana.
Adapun ajang pencarian bakat bibit-bibit muda bulu tangkis nasional yang diselenggarakan PB Djarum, sudah memasuki tahap final.
Untuk tahap final tahun ini, total ada 133 peserta yang berjuang untuk mendapatkan beasiswa bulu tangkis dari PB Djarum.
Para atlet harus melalui beberapa tahapan guna mendapatkan beasiswa. Mulai dari tahap seleksi yang telah digelar di lima kota (Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, Kudus), tahap final, hingga fase karantina.
“Pada fase karantina ini, kami akan memperhatikan kegigihan para peserta dalam menjalani proses pembinaan. Kemudian yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi,” ujar Fung Permadi.
Setelah fase karantina, PB Djarum akan mengumumkan siapa saja peserta yang berhasil menerima beasiswa.
Fung menambahkan, para peserta yang mendapatkan beasiswa bakal dibina di asrama GOR Djarum Jati selama minimal satu tahun. Mulai dari jadwal dan menu latihan, hingga hal detail seperti menu makanan, akan diperhatikan.
Setelah itu, para atlet belia itu akan dinilai apakah layak meneruskan beasiswa PB Djarum.
"Kami baru bisa mendalami atlet itu dua hingga tiga bulan," tutur Fung.
*ralat: di artikel-artikel sebelumnya tertera jumlah peserta tahap final 134 atlet. Namun, ketika Kompas.com mengonfirmasi ke pihak acara, mereka mengatakan peserta berkurang menjadi 133 atlet. Hal ini dikarenakan 1 peserta tidak registrasi ke tahap final.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.