Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan Panjang Menjadi Pemain Dunia seperti Kevin Sanjaya

KOMPAS.com - Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi mengungkapkan, para atlet muda bulu tangkis nasional masih memiliki jalan yang panjang meski sudah mendapatkan beasiswa PB Djarum.

Fung mengatakan, tidak gampang membentuk atlet kelas dunia. Ia mencontohkan kasus Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Pada audisi umum 2006, Kevin gagal lolos ke tahap karantina meskipun ia sudah melaju ke tahap final.

Pada tahun selanjutnya, Kevin mencoba lagi. Ia akhirnya lolos ke tahap karantina hingga mendapatkan beasiswa dari PB Djarum.

"(Pada 2007) saya melihat Kevin secara postur kecil, tetapi waktu kami tes, ternyata tidak kesulitan ketika memukul bola. Posisinya selalu baik terus," kata Fung, di GOR Djarum Jati, Rabu (20/11/2019).

"Penilaian saya, berarti Kevin ini memiliki antisipasi yang bagus. Karena dia tahu lawan akan kira-kira mau mukul ke mana," ucap Fung melanjutkan.

Ia bahkan sempat mempengaruhi para staf pelatih untuk meloloskan Kevin waktu itu.

"Jadi hal ini yang membuat saya mempengaruhi para pelatih (untuk meloloskan Kevin), karena Kevin waktu itu memiliki postur yang kecil," kata Fung.

"Seiring berjalannya waktu, teknik dan skill Kevin berkembang luar biasa, feeling dia dengan bola ternyata bisa dia kembangkan sendiri," ucap dia.

"Atlet-atlet seperti itu yang sebetulnya kami cari. Kalau bisa lebih baik dari Kevin, semua orang kan mempunyai ciri khas masing-masing," ujar Fung.

Keputusan Fung itu terbukti jitu. Bersama Marcus Fernaldi Gideon, pasangannya di sektor ganda putra, Kevin menjelma sebagai kekuatan dunia.

Sejak September 2017, posisi mereka tak pernah goyah di ranking satu dunia.

Kendati demikian, Fung menjelaskan bahwa tidak mudah membentuk pemain seperti Kevin.

Masuk PB Djarum pada 2007, Kevin baru menjuarai turnamen besar sembilan tahun kemudian, yakni saat China Open 2016.

Sementara itu, legenda bulu tangkis Indonesia, Lilyana Natsir, mengungkapkan bahwa seorang atlet harus memiliki kegigihan untuk menjadi pemain kelas dunia.

"Saya sendiri sejak kecil memiliki jiwa yang tidak mau ngalah. Contoh saja, tidak hanya bermain bulu tangkis, kalau bermain dengan kakak di rumah, kalau saya kalah itu saya nangis. Kakak saya harus kalah, baru permainan selesai," ucap peraih emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu.

"Jadi itu mungkin terbawa sampai saya masuk bulu tangkis, jadi kalau latihan sama teman, saya punya pikiran bahwa 'saya harus ngalahin kamu', saya akan matian-matian, latihan ekstra sehingga bisa ngalahin teman saya. Itu yang membuat saya puas," kata Butet, sapaan akrab Lilyana.

Adapun ajang pencarian bakat bibit-bibit muda bulu tangkis nasional yang diselenggarakan PB Djarum, sudah memasuki tahap final.

Untuk tahap final tahun ini, total ada 133 peserta yang berjuang untuk mendapatkan beasiswa bulu tangkis dari PB Djarum.

Para atlet harus melalui beberapa tahapan guna mendapatkan beasiswa. Mulai dari tahap seleksi yang telah digelar di lima kota (Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, Kudus), tahap final, hingga fase karantina.

“Pada fase karantina ini, kami akan memperhatikan kegigihan para peserta dalam menjalani proses pembinaan. Kemudian yang kedua adalah kemampuan untuk beradaptasi,” ujar Fung Permadi.

Setelah fase karantina, PB Djarum akan mengumumkan siapa saja peserta yang berhasil menerima beasiswa.

Fung menambahkan, para peserta yang mendapatkan beasiswa bakal dibina di asrama GOR Djarum Jati selama minimal satu tahun. Mulai dari jadwal dan menu latihan, hingga hal detail seperti menu makanan, akan diperhatikan.

Setelah itu, para atlet belia itu akan dinilai apakah layak meneruskan beasiswa PB Djarum.

"Kami baru bisa mendalami atlet itu dua hingga tiga bulan," tutur Fung.

*ralat: di artikel-artikel sebelumnya tertera jumlah peserta tahap final 134 atlet. Namun, ketika Kompas.com mengonfirmasi ke pihak acara, mereka mengatakan peserta berkurang menjadi 133 atlet. Hal ini dikarenakan 1 peserta tidak registrasi ke tahap final.

https://bola.kompas.com/read/2019/11/21/22410028/jalan-panjang-menjadi-pemain-dunia-seperti-kevin-sanjaya

Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Semifinal Piala Uber 2024: Ester Akhiri Penantian 14 Tahun

Badminton
Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan di Final Piala Asia U23 2024

Internasional
Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

Gratis! Nonton Final Euro 2024 Langsung di Olympiastadion Berlin, Cek Caranya

BrandzView
Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Jadwal Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Timnas U20 Bakal Ikut Turnamen di Perancis

Liga Indonesia
Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Selepas Kalah dari Irak, Timnas U23 Indonesia Dilarang Sentuh Bola

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Hasil Piala Uber 2024: Ester Menang Sengit, Indonesia Tembus Semifinal!

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke