Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecat Pochettino, Tottenham Harus Bayar Setengah Triliun Rupiah

Kompas.com - 20/11/2019, 19:21 WIB
Faishal Raihan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tottenham Hotspur harus membayar setengah miliar rupiah sebagai biaya kompensasi pemecatan Mauricio Pochettino.

Mauricio Pochettino resmi dipecat dari kursi kepelatihan Tottenham Hotspur.

Kabar pemecatan Pochettino diketahui dari laman resmi Tottenham pada Selasa (19/9/2019) atau Rabu dini hari WIB, dan sudah dikonfirmasi oleh orang nomor satu di Tottenham, Daniel Levy.

"Kami sebenarnya enggan mengambil keputusan ini," kata bos Tottenham, Daniel Levy, seperti dikutip dari laman resmi klub.

Baca juga: Resmi, Tottenham Hotspur Pecat Mauricio Pochettino

"Ini adalah keputusan yang tidak mudah diambil, juga tidak tergesa-gesa," Levy menambahkan.

Start buruk pada musim kompetisi 2019-2020 diduga menjadi penyebab Pochettino didepak dari kursi kepelatihan The Lilywhites, julukan Tottenham.

Di Liga Inggris contohnya. Tottenham baru menang tiga kali dari 12 pertandingan yang telah dijalani.

Akibatnya, mereka saat ini terjerembab di peringkat ke-14 klasemen Liga Inggris dan baru mengoleksi 14 poin.

Baca juga: Pakar Transfer Sepak Bola Sebut Jose Mourinho Resmi Ganti Pochettino

Sementara itu di ajang Liga Champions, Spurs memang tampil lebih baik.

Namun, mereka menyimpan aib ketika dihajar Bayern Muenchen 2-7 di kandang sendiri pada matchday kedua penyisihan grup.

"Rangkaian hasil buruk pada akhir musim lalu serta awal musim ini yang mengecewakan adalah dasarnya," kata Levy menambahkan.

Tak hanya Pochettino, orang kepercayaan sang manajer macam Jesus Perez, Miguel D'Agostino, dan Antoni Jimenez pun ikut dibebastugaskan dari Tottenham.

Untuk memecat Pochettino, Tottenham harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Baca juga: Mauricio Pochettino Dipecat, Jose Mourinho Masuk Radar Tottenham

Mereka harus membayar kompensasi pria Argentina tersebut sebesar 29,7 juta pounds (sekitar Rp 540 miliar).

Jumlah tersebut diambil dari nilai kontrak Pochettino yang masih menyisakan 3,5 musim lagi di Tottenham.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (20/11/2019), Pochettino menerima upah sebesar 8,5 juta pounds (sekitar Rp 154 miliar) per musim.

Pochettino mulai membesut Tottenham pada Mei 2014. Sejak saat itu, pria kelahiran Murphy, Argentina, 47 tahun silam itu telah memimpin 293 laga Tottenham di seluruh kompetisi.

Meskipun belum berhasil mempersembahkan gelar, namun Pochettino tercacat sebagai pelatih Tottenham dengan jumlah kemenangan terbanyak, yakni 159 kali pada era modern.

Baca juga: Jose Mourinho Lebih Dekat ke Tottenham dan Arsenal

Selain itu, ia juga konsisten membawa Spurs finis di posisi empat besar Liga Inggrus dalam empat musim terakhir serta menjadi manajer pertama yang mampu mengantarkan klub ke final Liga Champions (2018-2019).

Sebagai ganti Pochettino, Spurs telah menunjuk Jose Mourinho sebagai juru taktik Harry Kane dkk.

Manajer asal Portugal itu diikat kontrak hingga akhir musim 2022-2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com