Seperti halnya di F1, Formula E juga dimanfaatkan kota-kota penyelenggara untuk meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata.
Dikutip dari Deutsche Welle, saat ini mulai banyak kota dunia yang berebut untuk jadi penyelenggaraa Formula E, seperti Muenchen, Wina, Shanghai, dan Marrakech.
Kota-kota tersebut bahkan siap membayar mahal demi bisa melihat mobil-mobil balap listrik saling adu cepat di jalanan kota mereka.
Nilai sponsorship Formula E memang masih kalah dari F1. Namun, ada peningkatan setiap tahun dari sejak pertama dihelat pada 2014 silam.
Masih menurut Deutsche Welle, ajang Formula E juga dapat menarik kalangan penggemar yang sebelumnya sama sekali tak punya minat untuk menyaksikan balapan.
Baca juga: Jadwal Terbaru Formula E 2019-2020, Jakarta Masuk, Hong Kong Dihapus
Tak cuma karena lokasi balapan yang digelar di pusat kota, tetapi juga karena tenaga listrik yang membuat balapan tidak tenggelam dalam bunyi mesin yang berisik.
Salah satu kota penyelenggara Formuala E yang sudah merasakan dampak peningkatan di sektor pariwisata adalah Hong Kong.
Saat berpidato menjalang seri Formula E 2018-2019 di Hong Kong pada 10 Maret lalu, Kepala Eksekutif, Carrie Lam, menyatakan senang karena Hong Kong sudah dipercaya untuk ketiga kalinya jadi tuan rumah Formula E
"Dengan latar belakang sebagai pelabuhan dan skyline yang kami yang miliki, reputasi Hong Kong sebagai salah satu kota yang wajib dilihat dan wajib dikunjungi di dunia pasti akan diperkuat," kata Lam dikutip dari laman pemerintah Hong Kong.
"Di atas perlombaan, E-Village telah didirikan di Harbourfront. Skala yang lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya, E-Village akan meningkatkan musik live dan hiburan, makanan lezat, minuman dan waktu yang baik untuk para pengunjung dan anggota masyarakat," ujar dia.
Sayangnya, situasi politik yang belum stabil membuat Hong Kong tak bisa menghelat seri Formula E untuk musim 2019-2020.
Sementara itu, sebuah penelitian terbaru dari The Australia Institute menunjukkan bahwa lebih dari setengah 51 persen warga Australia Selatan menginginkan Adelaide menjadi tuan rumah ajang Formula E, saat di sisi lain hanya 11 persen orang yang menentang gagasan itu.
Baca juga: Gelar Formula E, Jakarta Jadi Arena Persaingan 4 Pabrikan Besar Jerman
Adelaide telah berulang kali disarankan sebagai kota tuan rumah. Sebab, ajang F1 sudah digelar di Melbourne.
Dari 51 persen warga Australia Selatan yang mendukung penyelenggaraan Formula E di Adelaide, 50 persen yakin bahwa menyelenggarakan lomba akan mempromosikan Adelaide dan meningkatkan pariwisata; 42 persen yakin Formula E akan meningkatkan minat pada kendaraan listrik di Australia Selatan; dan 35 persen yakin hal itu bisa menarik investasi ke negara bagian tersebut.
"Adelaide adalah kota yang cerdas, modern, dan ambisius dalam hal merangkul teknologi baru. Membawa Formula E ke Australia Selatan akan menempatkan Adelaide di panggung global dan membantu menunjukkan seberapa banyak yang ditawarkan negara kami," kata Manajer Proyek SA Australia Institute, Noah Schultz-Byard.
"Melbourne dapat mempertahankan Formula 1. Di Adelaide, kami melihat ke masa depan dan siap menjadi tuan rumah Formula E yang sangat modern," ujar Schultz-Byard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.