BrandzView
Konten ini merupakan kerjasama Kompas.com dengan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR

Menyongsong Gelaran MotoGP Mandalika 2021

Kompas.com - 09/11/2019, 09:06 WIB
Aditya Mulyawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia, gelaran MotoGP selalu mengundang perhatian jutaan pasang mata, baik di sirkuit maupun di layar kaca.

Pada 2019, MotoGP akan menutup musim ini di Circuit Ricardo Tormo Valencia, Spanyol pada Minggu (17/10/2019).

Mahkota juara musim ini berhasil diraih oleh pebalap asal Spanyol, Marc Marquez. Gelar MotoGP ke-6 yang diraihnya ini telah dipastikan sejak gelaran MotoGP Thailand pada Oktober.

Gelaran MotoGP memang ada tiap tahun, namun ada yang menarik pada gelaran 2021 mendatang.

Para penggemar MotoGP di Indonesia dapat berbahagia mengingat ajang ini akan hadir lebih dekat. Raungan kuda besi bertenaga 1.000cc tersebut direncanakan segera menggema di Sirkuit Mandalika, Lombok.

Berdasarkan laporan Kompas.com (12/10/2019), tiket ajang balapan motor bergengsi itu akan dijual mulai akhir November 2019 secara online.

Perlu diketahui, Indonesia sendiri merupakan salah satu negara dengan basis penggemar MotoGP terbesar di dunia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh CEO Dorna Sports SL, Carmelo Ezpleta saat mengunjungi lokasi pembangunan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah seperti diwartakan Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Didukung dengan jumlah penduduk yang banyak, Dorna Sports SL sebagai operator resmi MotoGP optimistis gelaran adu cepat di Sirkuit Mandalika akan dipenuhi banyak penonton.

Sirkuit Mandalika pun akan mengukir sejarah baru di MotoGP. Pasalnya, sirkuit sepanjang 4,32 kilometer (km) tersebut akan menjadi sirkuit jalan raya pertama dalam gelaran MotoGP.

Tak cuma itu, Mandalika dapat dijangkau selama 30 menit saja dari Bandara Internasional Lombok.

Sirkuit yang dibangun di atas kawasan wisata pun semakin menambah pesona dari ajang MotoGP Mandalika ini.

Menjadi bagian dari “Bali Baru

Sejak 2014 silam, Mandalika sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata lewat Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014.

Kawasan tersebut menjadi semakin istimewa saat pemerintah menetapkan Mandalika sebagai salah satu dari lima Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) atau Bali Baru dengan status super prioritas.

Dok. Bina Marga

Pemilihan Mandalika sebagai bagian dari Bali Baru tentunya bukan tanpa alasan. Selain berdekatan dengan Pulau Dewata, Mandalika pun menawarkan berbagai destinasi wisata bahari dan budaya yang indah sekaligus eksotis.

Rangkaian pantai berpasir putih dengan laut jernih seperti Pantai Kuta, Pantai Seger, dan Pantai Tanjung Aan menjadi bagian dari keindahan Mandalika.

Pecinta wisata kebudayaan pun dapat mengunjungi Desa Adat Sade dan Desa Adat Ende khas masyarakat Sasak, penghuni asli pulau Lombok pun sangat mudah dijangkau dari Mandalika.

Ajang MotoGP Mandalika yang akan berlangsung 2021 mendatang pun dapat menjadi magnet pendukung bagi kawasan potensial itu.

Pengembangan di kawasan seluas 1.305,67 hektar ini diharapkan dapat mengakselerasi sektor pariwisata, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Percepat pembangunan akses

Berkembangnya industri pariwisata tentunya tak terlepas dari peran kemudahan akses. Sarana dan prasarana yang memadai mesti dibangun agar wisatawan dapat menjangkau destinasi wisata dengan mudah dan nyaman.

Untuk itu, pemerintah menggelontorkan dana hingga Rp 7,6 triliun untuk pembangunan infrastruktur di 5 KSPN super prioritas ini, termasuk Mandalika.

Pada tahun ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menyiapkan anggaran sebesar Rp 869.673.347.000 untuk membangun infrastruktur di Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Likupang, dan Mandalika.

Dok. Bina Marga

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Sugiyartanto mengatakan bahwa anggaran ini akan digunakan pembangunan serta pemeliharaan jalan dan jembatan.

Ditjen Bina Marga telah memberikan dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional yang terdiri dari 9 Kawasan Ekonomi Khusus, 7 Kawasan Industri Prioritas, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dan Kawasan Perbatasan Negara.

Hingga saat ini, Ditjen Bina Marga telah menangani 307,72 km jalan akses dan 2.880,40 meter jembatan dengan total angaran Rp 271.523.113.000 guna mendukung kegiatan di Mandalika.

Prioritas antara akses jalan atau transportasi sendiri akan mengikuti Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Induk (master plan) dari yang menaungi masing-masing sektor.

“Sebagai contoh, akses jalan yang menuju pelabuhan akan mengacu pada Rencana Induk Pelabuhan Nasional (Keputusan Menteri Perhubungan No. KP/432/2017),” ujar Sugiyartanto.

Pembangunan akses jalan dan infrastruktur transportasi lainnya akan berjalan secara paralel. Sehingga saat pelabuhan beroperasi sesuai target, akses jalan maupun pelabuhan dan infrastruktur pelengkapnya telah selesai dibangun.

Bina Marga pun berupaya untuk menyelesaikan realiness criteria sebelum proyek dilelangkan untuk mempercepat penyelesaian proyek. Mulai dari studi pendahuluan, proyek perencanaan fisik, dokumentasi lingkungan, hingga land acquisition and resettlement action plan (LARAP).

“Termasuk yang paling krusial yakni proses pembebasan lahan,” tambahnya.

Pembebasan lahan tersebut, ujar dia, memang menjadi salah satu kendala dalam membangun infrastruktur. Oleh karena itu, Ditjen Bina Marga membutuhkan keterlibatan instansi lain seperti pemerintah daerah (pemda) setempat.

Selain upaya di atas, Kementerian Keuangan pun telah memberikan tambahan dana on top kepada Ditjen Bina Marga untuk mempercepat penyelesaian infrastruktur bidang pariwisata.

Tambahan dana sekitar Rp 3 triliun itu dikhususkan untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan akses menuju kelima KSPN itu.

 


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com