KOMPAS.com - Mantan gelandang Manchester United, Marouane Fellaini, angkat bicara mengenai kondisi bekas timnya itu.
Man United menempati peringkat ke-12 klasemen sementara dengan baru meraih sembilan poin dari delapan laga.
Kondisi tersebut membuat posisi pelatih saat ini, Ole Gunnar Solskjaer, dinilai tidak aman dan rawan dipecat.
Jika itu terjadi, Solskjaer akan menjadi pelatih keempat yang diberhentikan oleh Man United hanya dalam enam tahun terakhir.
Padahal, Man United punya rekam jejak bisa memercayakan tim hanya kepada seorang pelatih selama 27 tahun, tepatnya pada era Sir Alex Ferguson.
Baca juga: Gara-gara Hinaan di Medsos, Man United Mulai Khawatirkan Nasib Pemain Muda
Selepas Ferguson pensiun dan sebelum masuknya Solskjaer, Man United pernah ditangani tiga pelatih lainnya.
Mereka adalah David Moyes (2013-2014), Louis van Gaal (2014-2016), dan Jose Mourinho (2016-2018).
Fellaini merupakan pemain yang pernah bekerja di bawah semua nama-nama pelatih Man United pasca-Ferguson.
Ia menilai, tiga pelatih yang pernah dipecat Man United adalah korban dari ketidaksabaran pihak klub yang ingin meraih prestasi dengan cepat.
Baca juga: Baby Mourinho Jadi Incaran Man United untuk Gantikan Solskjaer
"Mereka membawa Moyes, mereka tidak memberinya waktu. Mereka membawa Van Gaal, mereka memberinya dua tahun, dan kami mulai melakukan beberapa hal, dia memenangi piala, tetapi setelah itu mereka memecat manajer karena mereka ingin menang dengan cepat," kata Fellaini kepada Daily Mail.
"Bagi saya, klub itu terlalu cepat untuk memecat Mourinho karena manajer seperti itu datang dan dia membutuhkan banyak pemain untuk melakukan filosofi sendiri," ujar pemain asal Belgia itu.
Menurut Fellaini, Mourinho sebenarnya sudah mulai membangun tim selama di Man United.
Ia bahkan sudah mulai mempersembahkan beberapa piala.
"Namun, setelah 2,5 tahun, mereka memutuskan untuk memecatnya karena hasilnya tidak ada. Itulah masalahnya, mereka harus menemukan solusi bersama," ucap Fellaini.
"Seorang manajer seperti Van Gaal, secara taktik sangat kuat dan banyak pengalaman dan mereka memecatnya," kata pemain yang kini memperkuat klub China, Shandong Luneng, itu.