Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapor 8 Pelatih AC Milan Setelah Pemecatan Massimiliano Allegri

Kompas.com - 09/10/2019, 09:00 WIB
Faishal Raihan,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Sebanyak delapan pelatih belum bisa mengembalikan kejayaan AC Milan setelah Massimiliano Allegeri dipecat pada 2014 lalu.

AC Milan kembali memberhentikan pelatihnya. Kali ini, Marco Giampaolo yang menjadi korbannya.

AC Milan memecat pelatih kelahiran Swiss itu setelah dinilai tidak becus menukangi Gianluigi Donnarumma dan kolega.

Hingga pekan ketujuh Liga Italia 2019-2020, AC Milan masih terjebak di papan tengah, tepatnya di peringkat ke-13.

Baca juga: Rapor Stefano Pioli di Serie A, Lebih Banyak Kalah

Klub berjulukan I Rossoneri itu baru mengumpulkan sembilan poin, hasil dari tiga kemenangan dan empat kekalahan.

Giampaolo resmi dibebastugaskan pada Selasa (8/10/2019) petang waktu setempat.

Eks pelatih Sampdoria itu dipaksa beres-beres koper setelah bekerja hanya 111 hari menukangi Rossoneri.

Kepergian Giampaolo menjadi bukti Milan sangat kesulitan menemukan pelatih yang konsisten membawa tim berprestasi pasca-era Massimiliano Allegri.

Allegri ialah sosok yang mempersembahkan gelar Liga Italia terakhir buat AC Milan pada musim 2010-2011.

Baca juga: Belum Diresmikan, Stefano Pioli Sudah Ditentang Fans AC Milan

Allegri sendiri menjadi korban pendepakan oleh klub kurang dari tiga tahun setelah membawa Milan meraih scudetto.

Selanjutnya, Rossoneri mempekerjakan delapan pelatih, termasuk menghitung caretaker Mauro Tassotti, hingga berakhirnya tugas Giampaolo pekan ini.

Berikut ini rapor para penerus Allegri di kursi pelatih AC Milan:

1. Mauro Tassotti (2014)

Naik pangkat dari asisten Allegri menjadi caretaker setelah sang kolega dipecat pada 13 Januari 2014.

Tassotti cuma diberi mandat dalam satu laga yang berakhir dengan kemenangan 3-1 atas Spezia di Coppa Italia.

Baca juga: Resmi, AC Milan Pecat Marco Giampaolo, Stefano Pioli Disiapkan

Tugasnya berakhir tiga hari kemudian saat klub mengangkat Clarence Seedorf sebagai pelatih kepala.

2. Clarence Seedorf (2014)

Ricardo Kaka (kiri) dan Mario Balotelli (tengah) menerima instruksi dari pelatih Clarence Seedorf pada pertandingan antara AC Milan dan Parma, 16 Maret 2014.GIUSEPPE CACACE/AFP Ricardo Kaka (kiri) dan Mario Balotelli (tengah) menerima instruksi dari pelatih Clarence Seedorf pada pertandingan antara AC Milan dan Parma, 16 Maret 2014.

Seedorf menyertai AC Milan dalam 22 pertandingan dengan rasio kemenangan 50 persen (11 kali menang), sisanya 2 kali seri dan 9 kalah.

Seedorf sempat membawa Milan menang lim kali beruntun, menang di derbi versus Inter Milan, tetapi ujungnya hanya bertahan empat bulan.

3. Filippo Inzaghi (2014-2015)

Salah satu ekspresi pelatih AC Milan Filippo Inzaghi, ketika mendampingi timnya melakoni pertandingan Serie-A melawan Inter Milan, di Giuseppe Meazza, Milan, 19 April 2015.AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE Salah satu ekspresi pelatih AC Milan Filippo Inzaghi, ketika mendampingi timnya melakoni pertandingan Serie-A melawan Inter Milan, di Giuseppe Meazza, Milan, 19 April 2015.

Inzaghi dipromosikan dari tim Primavera untuk menukangi skuad utama Rossoneri.

Masa baktinya bertahan semusim saja dengan catatan 14 kali menang, 13 imbang, dan 13 kali kalah.

Baca juga: Gelandang AC Milan Lega Timnya Akhiri Paceklik Kemenangan

4. Sinisa Mihajlovic (2015-2016)

Mihajlovic membukukan rekor 19 kemenangan, 10 imbang, dan 9 kali kalah dalam 38 partai membesut AC Milan.

Ia tak mencicipi musim 2015-2016 hingga beres karena dipecat pada 12 April 2016.

Jasa besar Miha ialah memberikan kesempatan tampil buat Gianluigi Donnarumma, yang saat itu masih berusia 16 tahun.

5. Cristian Brocchi (2016)

Cristian Brocchi hanya meneruskan pekerjaan sepeninggal Mihajlovic di sisa musim 2015-2016 dalam waktu singkat 7 pertandingan.

Rapornya adalah 2 kemenangan, 2 skor imbang, dan 3 kali kalah.

6. Vincenzo Montella (2016-2017, 2017)

Vicenzo Montella.MARCO BERTORELLO / AFP Vicenzo Montella.

Montella satu-satunya pelatih yang menghasilkan gelar bagi Milan setelah era Allegri, yakni trofi Piala Super Italia.

Baca juga: Luciano Spalletti Mendekat ke AC Milan

Masa baktinya juga berlangsung lebih dari satu musim.

Setelah memimpin penuh di 2016-2017, Montella tak sampai mencapai separuh jalan musim berikutnya.

Ia dipecat pada November 2017 dengan catatan 32 kemenangan, 14 imbang, dan 18 kali kalah dalam 64 pertandingan di balik kemudi.

7. Gennaro Gattuso (2017-2018, 2018-2019)

Gennaro Gattuso mengakui Lazio lebih pantas melaju ke partai puncak Coppa Italia, Kamis (254/2019).AFP Gennaro Gattuso mengakui Lazio lebih pantas melaju ke partai puncak Coppa Italia, Kamis (254/2019).

AC Milan kembali menekuni tradisi mengangkat legenda klub dari tim junior dengan melantik Gattuso sebagai pengganti Montella.

Gattuso adalah sosok yang duduk paling lama di kursi pelatih Milan pasca-era Allegri dengan melakoni 83 partai.

Baca juga: Fans AC Milan Tak Simpati Mendengarkan Marco Giampaolo

Rapornya adalah 40 kemenangan, 23 seri, 20 kalah.

Ia meninggalkan Milan pada akhir musim lalu setelah gagal membawa tim lolos ke Liga Champions.

8. Marco Giampaolo (2019)

Hanya berada 111 hari di balik kemudi AC Milan, paling singkat di antara para pelatih yang mengawali musim sebagai nakhoda Rossoneri.

Rapor Giampaolo adalah 3 kemenangan dan 4 kali kalah dari 7 partai. (Beri Bagja). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com