Untuk kategori A, pengamanan suatu pertandingan tidak membutuhkan banyak personel kepolisian. Bahkan, polisi tidak diperlukan di salam stadion demi mengamankan pertandingan.
Berbeda dengan pertandingan kategori C+. Di Inggris, jenis-jenis laga yang masuk kategori C+ adalah Manchester United vs Manchester City, Liverpool vs Manchester United, ataupun Arsenal vs Tottenham Hotspur.
Sulitnya Izin Berpengaruh ke Jadwal Liga
Penyelenggaraan pertandingan yang sangat bergantung pada izin kepolisian ini jadi kesulitan tersendiri dalam penyusunan jadwal kompetisi.
Hal itu diakui PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.
Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra mengaku menyusun jadwal yang teratur memang jadi tantangan tersendiri.
Salah satu penyebabnya adalah durasi waktu untuk berjalannya kompetisi yang tergolong mepet.
Menurut Asep, idealnya kompetisi berlangsung selama sembilan bulan.
Namun, Liga 1 2019 tidak mendapatkan izin dari kepolisian untuk dimulai sebelum selesainya Pemilihan Umum Presiden yang digelar April lalu.
Baca juga: Saat Pesepak Bola Diperlakukan Seperti Pemain Sinetron Stripping
Di sisi lain, kompetisi sudah harus berakhir pada 22 Desember. Pada perkembangannya, Liga 1 2019 akhirnya baru dimulai pada bulan Mei.
Dengan demikian, PT LIB hanya punya waktu tujuh bulan untuk menyelesaikan seluruh pekan pertandingan yang mencapai 34 pekan.
"Kami sebenarnya sempat menawarkan agar selesainya liga dimundurkan ke Januari atau Februari (2020). Namun, semuanya tetap sepakat untuk selesai di 22 Desember," kata Asep saat ditemui di Kantor PT LIB, Jakarta, Senin (2/9/2019).
Liga 1 2019 kini baru memasuki paruh kedua saat sebagian besar liga di kawasan Asia, termasuk Asia Tenggara, sudah hampir rampung dan memiliki juara.
Sementara itu, di Indonesia, karena harus menggelar 34 pekan pertandingan hanya dalam waktu sekitar tujuh bulan, LIB mau tidak mau harus memadatkan pertandingan.
Akibatnya, pekan pertandingan yang satu ke yang lain hampir tak memiliki jarak. Imbasnya, pemain yang menjadi korban.
Jarak antara pertandingan yang satu ke pertandingan berikutnya menjadi hanya sebentar. Stamina pemain terkuras. Hal inilah yang dikeluhkan banyak pelatih klub.
Baca juga: Keluhkan Jadwal Padat Persija, Kolev Sebut Barcelona Pun Tak Sanggup
Asep mengakui, kondisi yang terjadi saat ini membuat PT LIB menjadi sasaran kritikan dari klub karena menyangkut ke kebugaran pemain.
Namun, Asep menilai pihaknya sudah berupaya mengatur sedekian rupa agar para pemain memiliki waktu rehat yang cukup.
"Misalnya, kita berupaya jangan sampai ketika sudah main Senin, Kamis dia harus main lagi. Itu juga masih dibilang tidak manusiawi," kata Asep.
Lebih lanjut, Asep menyebut pihaknya sebenarnya juga punya penyusunan jadwal yang dinilai sudah ideal, yakni tiap pekan hanya digelar dari Jumat sampai Senin.
Asep menargetkan pola penjadwalan seperti itu bisa diterapkan pada musim depan.
PT LIB menargetkan Liga 1 2020 dimulai pada Maret dan berakhir pada November. Dengan demikian, timnas Indonesia punya persiapan menghadapi Piala AFF pada akhir tahun.