Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Brutal, Jadwal Liga Berantakan, Timnas Babak Belur

Kompas.com - 17/09/2019, 19:40 WIB
Alsadad Rudi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Untuk kategori A, pengamanan suatu pertandingan tidak membutuhkan banyak personel kepolisian. Bahkan, polisi tidak diperlukan di salam stadion demi mengamankan pertandingan.

Berbeda dengan pertandingan kategori C+. Di Inggris, jenis-jenis laga yang masuk kategori C+ adalah Manchester United vs Manchester City, Liverpool vs Manchester United, ataupun Arsenal vs Tottenham Hotspur.

Sulitnya Izin Berpengaruh ke Jadwal Liga

Penyelenggaraan pertandingan yang sangat bergantung pada izin kepolisian ini jadi kesulitan tersendiri dalam penyusunan jadwal kompetisi.

Hal itu diakui PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1.

Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra mengaku menyusun jadwal yang teratur memang jadi tantangan tersendiri.

Salah satu penyebabnya adalah durasi waktu untuk berjalannya kompetisi yang tergolong mepet.

Menurut Asep, idealnya kompetisi berlangsung selama sembilan bulan.

Namun, Liga 1 2019 tidak mendapatkan izin dari kepolisian untuk dimulai sebelum selesainya Pemilihan Umum Presiden yang digelar April lalu.

Baca juga: Saat Pesepak Bola Diperlakukan Seperti Pemain Sinetron Stripping

Di sisi lain, kompetisi sudah harus berakhir pada 22 Desember. Pada perkembangannya, Liga 1 2019 akhirnya baru dimulai pada bulan Mei.

Dengan demikian, PT LIB hanya punya waktu tujuh bulan untuk menyelesaikan seluruh pekan pertandingan yang mencapai 34 pekan.

"Kami sebenarnya sempat menawarkan agar selesainya liga dimundurkan ke Januari atau Februari (2020). Namun, semuanya tetap sepakat untuk selesai di 22 Desember," kata Asep saat ditemui di Kantor PT LIB, Jakarta, Senin (2/9/2019).

Liga 1 2019 kini baru memasuki paruh kedua saat sebagian besar liga di kawasan Asia, termasuk Asia Tenggara, sudah hampir rampung dan memiliki juara.

Sementara itu, di Indonesia, karena harus menggelar 34 pekan pertandingan hanya dalam waktu sekitar tujuh bulan, LIB mau tidak mau harus memadatkan pertandingan.

Akibatnya, pekan pertandingan yang satu ke yang lain hampir tak memiliki jarak. Imbasnya, pemain yang menjadi korban.

Jarak antara pertandingan yang satu ke pertandingan berikutnya menjadi hanya sebentar. Stamina pemain terkuras. Hal inilah yang dikeluhkan banyak pelatih klub.

Baca juga: Keluhkan Jadwal Padat Persija, Kolev Sebut Barcelona Pun Tak Sanggup

Asep mengakui, kondisi yang terjadi saat ini membuat PT LIB menjadi sasaran kritikan dari klub karena menyangkut ke kebugaran pemain.

Namun, Asep menilai pihaknya sudah berupaya mengatur sedekian rupa agar para pemain memiliki waktu rehat yang cukup.

"Misalnya, kita berupaya jangan sampai ketika sudah main Senin, Kamis dia harus main lagi. Itu juga masih dibilang tidak manusiawi," kata Asep.

Lebih lanjut, Asep menyebut pihaknya sebenarnya juga punya penyusunan jadwal yang dinilai sudah ideal, yakni tiap pekan hanya digelar dari Jumat sampai Senin.

Asep menargetkan pola penjadwalan seperti itu bisa diterapkan pada musim depan.

PT LIB menargetkan Liga 1 2020 dimulai pada Maret dan berakhir pada November. Dengan demikian, timnas Indonesia punya persiapan menghadapi Piala AFF pada akhir tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com