Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Olahraga Rentan Kecelakaan, Pahami Hal Ini

Kompas.com - 02/09/2019, 17:22 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas kegiatan olahraga adalah kelompok yang anggota-anggotanya rentan mengalami kecelakaan.

Kecelakaan itu, antara lain serangan jantung, cedera bagian kepala lantaran benturan, tenggelam saat berenang, tersedak benda asing, dan lain sebagainya.

"Komunitas olahraga dan komunitas lansia termasuk yang rentan mengalami kecelakaan itu," kata Ketua Umum IndoHCF Dr.dr. Supriyantoro, SpP, MARS di sela-sela peluncuran Komunitas Relawan Emergensi Kesehatan Indonesia (KREKI) pada Sabtu pekan lalu.

Supriyanto mengatakan para anggota komunitas kegiatan olahraga setidaknya harus mampu menjadi penolong terdekat rekan mereka.

"Tentu, dengan cara yang benar," tuturnya.

Ilustrasi tersedakShutterstock Ilustrasi tersedak

Ada catatan mengenai pertolongan yang kurang tepat tatkala kiper klub Persela Lamongan, Choirul Huda berbenturan dengan pemain lain pada Minggu (15/10/2017).

Waktu itu, Persela Lamongan melawan tamunya Semen Padang saat perhelatan Liga 1.

Choirul Huda meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sugiri, Lamongan.

Dokter yang menangani Choirul Huda, dr. Zaky Mubarok mengatakan bahwa pasiennya mengalami hypoxia.

Hypoxia adalah kondisi tatkala jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen dengan penyebab banyak hal.

Ilustrasi.Medioimages/Photodisc Ilustrasi.

Saat kejadian di lapangan, diduga penanganan pertolongan pertama untuk Choirul Huda terbilang lambat.

Lantas, berkenaan dengan komunitas olahraga tersebut di atas, Supriyantoro mengatakan ada dua komunitas kegiatan olahraga yang menaruh minat untuk melatih anggotanya memahami pertolongan pertama.

"Selain komunitas bersepeda, sudah ada komunitas diving (menyelam) yang meminta pelatihan," katanya.

Pelatihan

Ilustrasi.gpointstudio Ilustrasi.

Lebih lanjut, Supriyantoro mengatakan pihaknya mulai mengembangkan pelatihan untuk komunitas rentan kecelakaan.

Pelatihan itu bisa diikuti sekitar 50 orang.

Peserta akan berlatih mengenai ketrampilan menolong korban dengan peristiwa kecelakaan yang dialami.

"Nantinya, mereka akan mendapat kartu identitas berlaku tiga tahun sebagai penolong yang terlatih," katanya.

Sejauh ini, pihaknya sudah memberikan pelatihan sebagai pilot project di Jakarta Timur dan Kota Cirebon.

Pelatihan tersebut dikenal dengan pelatihan bantuan hidup dasar (BHD).

Informasi dari Supriyantoro menunjukkan bahwa IndoHCF membangun aplikasi KREKI-119.

Aplikasi ini bisa diunduh melalui Google Playstore.

Ratusan mobil ambulans diparkir di sebuah lapangan di Parang Gombong, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sebelum didistribusikan ke desa-desa di daerah itu.KOMPAS.com/HANDOUT. Ratusan mobil ambulans diparkir di sebuah lapangan di Parang Gombong, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sebelum didistribusikan ke desa-desa di daerah itu.

Secara garis besar, aplikasi ini memungkinkan korban atau orang terdekat mendapat pertolongan pertama dari relawan.

Selanjutnya, dilakukan koordinasi dengan Pusat Keselamatan Umum (PSC) 119 atau dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk mengevakuasi dan merawat korban.

KREKI kata Supriyantoro, terkini, sudah memberi pelatihan BHD kepada 1.452 orang dari berbagai komunitas di Jakarta.

Ketua Umum IndoHCF Dr.dr. Supriyantoro, SpP, MARS. Foto diambil Sabtu (31/8/2019)Kompas.com/Josephus Primus Ketua Umum IndoHCF Dr.dr. Supriyantoro, SpP, MARS. Foto diambil Sabtu (31/8/2019)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia Langsung ke Perancis, Bersiap Lawan Guinea demi Mimpi Olimpiade

Timnas Indonesia
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Kiper Pahlawan Tepis Penalti di Injury Time

Internasional
Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Milan dan Bayern Gigit Jari, De Zerbi Komitmen di Brighton

Liga Inggris
Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

Rencana Persib Bidik Pemain Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

Elkan Baggott dan Alfeandra Dewangga, Opsi untuk Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

Jadwal Siaran Langsung Thomas dan Uber Cup, Indonesia Berburu Tiket Final

Badminton
Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

Apa Itu Clairefontaine, Lokasi Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

Daftar Juara Piala Asia U23: Jepang Tim Tersukses, Punya 2 Gelar

Internasional
Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Indonesia Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025

Sports
Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com