Jika Persija Terus Gagal Menang, Banuelos Bisa Kehilangan Jabatan

KOMPAS.com - Pelatih Persija Jakarta, Julio Banuelos, bisa terdepak dari jabatannya jika gagal mengangkat performa tim berjuluk Macan Kemayoran itu.

Julio Banuelos didapuk sebagai pelatih Persija menggantikan Ivan Kolev yang mengundurkan diri pada Juni 2019 lalu.

Selama ditukangi Banuelos, Persija baru berhasil meraih tiga kemenangan dari sembilan laga yang telah dijalani di Liga 1 2019 dan Piala Indonesia 2018.

Sementara itu, enam laga Persija lainnya di Liga 1 2019 dan Piala Indonesia 2018 berakhir dengan empat hasil imbang dan satu kekalahan.

Saat ini, Persija saat ini masih tertahan di peringkat ke-17 klasemen Liga 1 2019. Macan Kemayoran baru berhasil mendulang tujuh poin hasil dari satu kali menang, empat kali imbang, dan tiga kali kalah.

Melihat hasil ini, Julio Banuelos terancam harus angkat kaki dari kursi pelatih Persija.

CEO Persija, Ferry Paulus, mengatakan sesuai dengan kontrak yang tertera, Julio Banuelos harus mundur bila terus menerus gagal mempersembahkan kemenangan.

Baca juga: PSM Vs Persija, Pluim Ingin Menikmati Gelar Juara Piala Indonesia 2018

Manajemen Persija Jakarta sepertinya tidak gentar dengan label pelatih Eropa yang dimiliki Julio Banuelos.

Meskipun Julio Banuelos sempat menjadi asisten pelatih Luis Milla di timnas Indonesia, juru latih berusia 49 tahun itu juga tidak bisa tenang di Persija Jakarta.

“Dalam kontrak sudah tertera bagaimana evaluasi untuk coach Julio Banuelos,” kata Ferry Paulus.

Pria yang akrab disapa FP itu mengatakan Julio Banuelos bisa dievaluasi andai gagal membawa Persija Jakarta meraih kemenangan dalam empat pertandingan beruntun.

Baca juga: Final Piala Presiden 2019, Kunci Kemenangan PSM Makassar atas Persija Jakarta

“Terutama dalam empat pertandingan selalu kalah, kami akan rekomendasikan untuk di evaluasi,” kata FP.

Nasib Julio Banuelos berbeda dengan Eduardo Perez. Meskipun didatangkan bersama-sama, Eduardo Perez tidak akan dievaluasi bila Julio Banuelos gagal bersama Persija Jakarta.

“Kalau Eduardo Perez kan dia Direktur Teknik Persija Jakarta. Dia fokus di akademi. Jadi ini berbeda,” kata FP. (Mochamad Hary Prasetya)