KOMPAS.com - Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, memilih bersikap realistis terkait target di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dalam sebuah wawancara dengan media Skotlandia, Scottish Mail, McMenemy berbicara soal kiprahnya bersama timnas Indonesia.
McMenemy menilai bahwa terlalu jauh jika berbicara soal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2022.
Menurutnya, target paling realistis bagi pasukan Garuda adalah untuk lolos fase grup di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan kemudian meraih tiket ke Piala Asia 2023.
"Kami harus realistis soal ini. Kami ingin lolos dari fase grup dan menembus Piala Asia lewat kualifikasi ini. Tapi kami masih jauh dari level Piala Dunia," tutur dia, dilansir BolaSport.com dari Scottish Mail.
"Jika kami bisa lolos dari fase grup dan menuju babak ketiga, kami akan bertemu dengan tim-tim besar seperti Jepang, Australia, Qatar, dan tim-tim kuat lainnya. Di fase itu kami hanya akan berpikir untuk mencuri poin sebanyak yang kami bisa," kata McMenemy.
Jika berhasil lolos fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia akan otomatis lolos ke Piala Asia 2023 akan terbuka.
Sebanyak 12 tim-8 juara grup dan 4 runner-up terbaik-yang lolos dari fase grup langsung mendapat tempat di putaran final Piala Asia 2023 tanpa menjalani kualifikasi.
Baca juga: Indonesia Satu Grup dengan UEA, Simon McMenemy Tak Risau
Selain Piala Asia, Simon McMenemy punya satu target lain bersama timnas Indonesia.
"Target lain saya, akhir tahun depan ranking FIFA kami di sekitar nomor 120. Itu tempat di mana kami seharusnya berada," ucap Simon.
Simon McMenemy ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia menggantikan Bima Sakti yang mundur pada Desember 2018 lalu.
Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjadi tugas pertama Simon McMenemy bersama Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia akan mengarungi Kualifikasi Piala Dunia 2022 mulai September nanti.
Indonesia harus berada di pot kelima alias pot paling buncit pada fase drawing Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pot tersebut didapat Indonesia karena ranking FIFA yang terjun bebas ke posisi 160 per Juni 2019.
Faktor terbesar yang menyebabkan kemerosotan ranking FIFA Indonesia adalah hukuman yang menimpa PSSI pada 2016 karena intervensi dari pemerintah.
"Tak ada yang menyesali hukuman dari FIFA tersebut, tapi semua orang di Indonesia merasa kami tak seharusnya ada di pot kelima," ujar Simon McMenemy.
"Kami jauh lebih baik daripada ranking yang kami dapatkan. Bicara soal drawing, tak ada satu pun tim yang ingin mendapatkan kami sebagai lawan dari pot kelima," kata eks pelatih Bhayangkara FC itu.
Hasil drawing menempatkan timnas Indonesia di Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 bersama Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Simon menyoroti laga kontra UEA karena merupakan satu-satunya tim yang berasal dari luar Asia Tenggara.
"UEA adalah lawan dari pot tertinggi di grup kami. Jadi saya harap ketika kami ke sana, pengalaman kami bisa berbuah manis," ujarnya.
Baca juga: Harapan Robert untuk 2 Pemain Persib di Timnas
Soal tiga tim ASEAN yang berada satu grup dengan Indonesia, Simon McMenemy menilai Thailand menjadi lawan terkuat.
"Malaysia mungkin adalah rival terdekat kami, ini akan menjadi pertempuran sengit. Saya berharap 80.000 suporter bersorak untuk kami. Itu akan menjadi sangat spesial," ucap pelatih 41 tahun itu.
"Saya pernah menghadapi Vietnam pada 2010 saat melatih timnas Filipina. Pertandingan itu mengubah hidup saya," katanya.
"Thailand menjadi tim terkuat di Asia Tenggara sejak beberapa tahun lalu dan sekarang mereka punya pelatih baru yang bisa memperkuat tim," ujar Simon menambahkan.
Pada laga perdana penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019 nanti. (Taufan Bara Mukti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.